Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2011

Nggak Harus Ke Mall, kan?

Kata orang Surabaya adalah kota Metropolitan yang banyak mall-nya. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini hasrat gue nge-mall itu sedikit berkurang. Yang biasanya sebulan sekali pasti ke mall entah buat ngapain, nganter temen atau sekedar jalan-jalan. Dulu sih sering banget buat nonton, tapi semenjak film luar banyak yang diblokir dan housemate gue jual film, akhirnya gue jadi jarang banget ke bioskop hehe Bulan ini gue sama sekali belum menyentuh mall. Padahal ini bulan Mei yang artinya ada Surabaya Shopping Festival dan ini udah akhir bulan. Bulan ini gue cuma melancong ke Jogja, Toko Buku, Hi-Tech, tempat-tempat kuliner macam Soto Cak Har sama mie ayam Jakarta di sekitaran Kebun Bibit, dan yang barusan kemaren gue datengin sama sepupu gue si Eris adalah Pasar Wonokromo! Di atasnya emang ada DTC sih, tapi gue sama dia cuma mampir makan aja di sana. Habis itu aku sama dia langsung menjelajah pasarnya. Hal yang paling aku suka dari belanja di pasar itu bisa nawar, kita lebih banyak ber

Waktu

Sambil diiringi lantunan lagu Aku Ada milik Dewi Lestari dan Arina "Mocca" aku menuliskan ini. Beberapa menit sebelum ini aku mendapati sebuah post berjudul 25 cent di draft blog ini. Aku kemudian membukanya sejenak mengingat apa isinya. Dan ketika aku berhasil membukanya aku tersentak. Kaget. Aku kemudian mencari benda itu, sebuah benda kecil berwarna silver mencolok buatan tahun '94. Dan alhamdulillah masih ada :) Rasanya aku masuk ke lorong waktu. Waktu dimana semua masih baik-baik saja. Waktu yang telah terlewat lebih dari 7 bulan lamanya. Waktu yang sudah tergerogoti tangisku, tawamu, kemesraan kamu dan pacarmu. Kali ini aku tidak memiilih kata pacar barumu. Karena rasanya sudah terlalu lama sejak kalian bersama untuk aku masih melabelinya dengan kata baru. Waktu yang mungkin bahkan telah lebih lama daripada hubungan  kita. Waktu yang seharusnya menghanyutkanku dengan berbagai peristiwa. Waktu yang seharusnya membuat luka mengering atau bahkan seharusnya sudah tak be

Selamat Jalan, Eyang..

Lima menit menjelang tengah malam handphone-ku berbunyi. Tertera nama Bapak telpon. Nggak biasanya tengah malam Bapak telpon aku, kalo aku telpon Bapak atau Ibu jam segitu itu hal biasa. Feeling -ku langsung nggak enak. Bapak diam sejenak, menanyakan aku udah tidur atau belum. Nggak lama diam lagi. Aku tetap terdiam, bahkan cukup lama setelah Bapak selesai mengucapkan satu kalimat berita yang langsung menusukku, cepat dan tepat. Hari ini, aku kehilangan seorang figur Kakek, Eyang, Simbah, Opa, atau apalah kalian menyebutnya sebutan untuk Ayah dari Ibu kalian. Dua bulan lebih kami tidak bertemu,  terakhir pertemuan kami adalah ketika aku liburan semester kemarin.  Aku percaya, semua yang datang dari-Mu pasti kembali pada-Mu ya Allah. Ya Allah berikanlah tempat yang layak di sisi-Mu bagi beliau. Berilah ketabahan bagi kami, keluarga yang ditinggalkan.. :)