Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2011

Kamu dan Hujan

Sambil masih menyisakan tanggungan 200 kata untuk paper Filsafat Manusia, analisis deskriptif untuk Tes Prestasi dan 3 tanggungan belajar untuk sisa UAS, aku mencuri waktu. Mencuri waktu untuk melamun. Apalagi setelah hujan seperti ini, bau tanah selepas hujan yang selalu membuatku mendadak mellow . Mendadak ingin mendengarkan Desember -nya Efek Rumah Kaca , Singing In The Rain - nya   Jamie Cullum , It's Raining Outside - nya Soko , lalu  Mesin Penenun Hujan -nya Frau dan Hujan Bulan Juni- nya Reda & Tatyana  (ini puisinya Sapardi Djoko Damono yang dimusikalisasi  ♥ ) . Mendadak mengingat hal macam-macam, kamu, orang-orang sebelum kamu, masa-masa kecilku, atau sekedar mengingat serunya sahabat-sahabatku; random . Dibilang sedang memikirkan kamu juga nggak sebenarnya, mengingat yang lain apalagi. Kita telah terlalu lama seperti ini, lebih tepatnya aku, aku telah terlalu lama seperti ini. Aku sudah sering diam-diam melihatmu ketika sedang bersamamu, duduk di sampingmu dalam

Ferris Wheel

source : google, as usual :p Sabtu kemarin aku dan banyak temanku datang ke Batu, ceritanya sih survey tempat buat acara kampus di daerah Tlekung, Junrejo. Tapi berhubung anaknya banyak jadi malah kebanyakan jalan-jalannya kayaknya. Jam setengah 8 dari Surabaya jam 12 gitu baru pada sampai lokasi soalnya mampir-mampir. Skip soal perjalanan survey, aku pengen cerita soal Ferris Wheel . Apa hubungannya Ferris Wheel dan perjalanan kemarin? Yak bentar gue ceritain dulu apa itu Ferris Wheel buat yang belum tau :3 source: google For your information  (tapi gue yakin udah pada tau semua deh), Ferris Wheel adalah semacam   mainan berupa roda raksasa yang dilengkapi dengan sejumlah tempat duduk yang biasanya disebut gondola.  Nah roda ini akan berputar sehingga setiap tempat duduk ikut bergerak. Terus apa hubungannya Ferris Wheel sama kemaren ke Batu, Paaarrr? Elu mau cerita gitu aja ribet *kata orang yang nggak sabar baca post ini dalam hati pasti* Yak, waktu pulang dari Junrejo m

Kangen!

gembel-gembel ayuuuu :D Hubas - Me - Ssari, Maret tahun lalu :)   Me and Hubas, kangen kangen kangeeeen!

Jarak

"Bukankah pernah ada saatnya ketika kita begitu dekat sehingga kita bisa merasakan keberadaan satu sama lain dari jarak ribuan kilometer sekalipun?" -- lelakiku.tumblr.com

uneasy feeling

Pleaaase , siapapun! Cubit aku, tabok aku, kata-katain aku, bikin aku nangis . Seminggu kemarin aku terlalu sibuk buat menghiraukan perasaanku. Terlalu sibuk sampai-sampai (mungkin) aku me- repress semuanya (semua, bukan hanya tentangmu, lebih banyak bukan) terlalu keras, tanpa sadar. Hingga sampailah pada hari kemarin. Hari dimana aku sebenarnya cukup sibuk tetapi ada sedikit waktu luang. Waktu luang yang kemudian kamu manfaatkan untuk mengobrak-abrik hasil repress ku yang sudah aku rapikan. Well , sebenarnya nggak kamu sengaja, mungkin . Tapi bagiku terlihat, terdengar, terasa sama saja. Dan sekarang, masalahku adalah aku lupa cara menangis. Aku lupa cara membahasakan ini semua dengan cara perempuanku.

Jarak

8 Maret 2007 Aku bergulung-gulung di kasur seperti ombak di pantai yang terperangkap batu karang. Enggan beranjak dari kasur. Ingin rasanya memastikan bahwa hari kemarin hanyalah mimpi buruk. *** 7 Maret 2007 Aku tak mampu melepaskan tatapan dari layar ponselku sejak setengah jam yang lalu. Sejak ada sebuah pesan yang langsung menerbangkan kantukku shubuh ini. Kamu benar-benar menepati janjimu! "Aku otw ke bandara, mau ke kotamu. Jemput ya!" Aku tersenyum-senyum sendiri membaca pesan itu. Secepat kilat aku menuliskan pesan balasan untuk meng-iya-kan. Namun aku menunggu beberapa waktu untuk mengirimnya. Takut dikira terlalu bernafsu, takut dikira begitu impulsive . Aku kegirangan setengah mati, aku senang sampai aku tak sabar menunggu kurang lebih dua setengah jam lagi ketika menjemputmu di bandara. Lima menit berlalu dan aku baru mengirimkan pesan yang tadi aku tulis. "Seriuuuuus? Okaaay, pesawat jam berapa?" Aku tak melepaskan ponsel dari genggaman. Nyaris tak perc

I'm done!

Seriously, I'm dying inside. I'm falling apart. I'm broken into pieces. I'm done. What should I do? Tell him? Nope. I just want him to know. But I'm not gonna tell him. Never ever! Sooner or later he'll know. I'm done!