Skip to main content

#8 Peppermint Bubble Tea

Aku suka teh, aku suka kopi, aku suka cokelat. Aku suka meminum berbagai jenis dari ketiganya. Atau terkadang gabungan dari "keluarga" dua atau ketiganya sekaligus. Dan menurutku, setiap jenisnya memiliki cerita yang berbeda.

Mengungkapkan sesuatu bagi orang-orang seperti aku, yang tak jelas introvert atau extrovert-nya, sebagai sebuah ritual meminum Peppermint Bubble Tea yang dibeli dari salah satu gerai Bubble Tea yang bisa kita jumpai di mall-mall.

Mengapa?

Meminum Peppermint Bubble Tea, pada tegukan pertama akan ada rasa asing yang dirasakan oleh indra pengecap. Ada sedikit penolakan atau rasa yang lebih bisa aku definisikan sebagai rasa balsem. Belum, aku belum pernah menjilat balsem.

Seperti ketika aku memulai cerita sesuatu. Ada ragu, bercerita atau tidak, ada saat memilah-milah, mana yang harus diungkap mana yang tidak. Akan ada jeda cukup lama sebelum cerita itu berlanjut, dari tegukan pertama ke tegukan kedua, dari prolog ke chapter satu.

Setelah masa jeda itu. Akan ada ragu, ragu untuk meneguknya kembali atau menyerah. Ketika diputuskan untuk meneguknya kembali, aku baru bisa meneguknya sampai habis kalau aku sudah menemukan bubble-nya. Sama, ketika diputuskan untuk bercerita, maka aku akan bercerita sampai akhir kalau aku mendapat respon seperti yang aku harapkan dari lawan bicara.

Jadi, bagiku setiap tegukan dari apa yang masuk ke tubuh kita sebenarnya punya ceritanya tersendiri. Dan ini baru salah satunya.. :)

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Comments

Popular posts from this blog

Taare Zameen Par

Yak seperti janji aku dalam post sebelum ini, aku sekarang mau cerita soal salah satu film India yang baru aja kemarin aku tonton. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ada temanku yang ngomongin di linimasa Twitter soal film India bagus banget tentang anak disleksia, aku jadi penasaran sama film ini. Fyi, aku emang tertarik banget sama disleksia. Dan akhirnya beberapa waktu yang lalu aku dapat film ini dari salah satu teman kampusku yang namanya Istina. Kemarin aku nonton film ini sama adek. Nganggur banget dan bingung mau ngapain akhirnya aku ngajakin adek nonton film ini. Mau ngajakin nonton film lain tapi takutnya ada adegan aneh-aneh hahaha :)) Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ishaan, seorang anak kecil berumur 8-9 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Orangtuanya yang berharap Ishaan dapat secemerlang kakaknya mulai jengah dengan kelakuan Ishaan yang dinilai bandel, malas dan tidak disiplin namun sangat suka melukis. Ishaan pun dikirim ke sekolah asrama ...

Sweet Escape (details)

Hello! It's May already, huh? Yak, time flies faster than I think.. Seperti yang sudah dijanjikan, aku mau cerita soal perjalanan ke Bromo dan Madakaripura kemarin. Yak, terhitung dari Kamis sampai hari Minggu besok, kampus libur. Super-long-weekend! Dan aku nggak dapat tiket buat pulang ke Jogja. Selain nggak dapat tiket juga Sabtunya aku terpaksa ada kerjaan di Tuban. Itulah yang melatarbelakangi keberangkatanku ke Bromo secara pribadi. Oh iya, ini perjalanan pertamaku bareng anak-anak Palapsi , pecinta alamya Fakultas. Rabu, 16 Mei 2012. Setelah seharian sumpek menyelesaikan laporan sampai nggak sengaja skip kuliah dan baru pulang ke kosan pas Maghrib. Aku menyempatkan diri sekitar 1 jam buat tidur. Nge- charge badan buat perjalanan ke Bromo. Jam 21.00 aku dijemput menuju kampus sambil menunggu anak-anak yang belum datang. Dan wow! Amazing !  Jumlah total anak yang berangkat ada 24, dengan 12 motor. Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat. Perjalanan berangkat ya...

Nggerus

Nggerus adalah perasaan ketika sesuatu yang kita pengen ternyata malah jadi milik orang lain . Juga ketika kita merasa hati kita udah berkeping-keping tapi nggak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya utuh kembali . Dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu . Menunggu sampai waktu bisa menyembuhkan, menunggu hingga ada seseorang yang bersedia memungut kembali kepingan hati kita lalu menyatukannya .