Skip to main content

Jarak


Mungkin sejak awal ada yang rancu dari hubungan kita. Setidaknya dari definisiku. Kamu tidak pernah memaksaku untuk menerimamu. Tetapi dengan kamu yang tak peduli dengan hatiku yang puing-puingnya masih tercecer di sana sini, membuatku kabur. Membuatku merasa bisa membagi secuil puing yang tersisa untukmu. Namun, nyatanya kamu pun tidak mentah-mentah menerimaku seperti itu.
Kamu menghilang. Kamu sibuk dengan dirimu sendiri. Kamu mendadak lenyap tanpa kabar. Hubungan kita senyap. Mungkin karena jarak.

Jarak. Aku membenci jarak yang terbentang di antara kita. Jarak yang celah-celahnya diisi oleh insecurity, pertengkaran, rindu, dan juga perdebatan tak tahu kemana ujungnya. Jarak yang membuatku mencari-cari sosok yang lain. Jarak yang membuatku tak lagi merasa kamu milikku. Jarak yang menghalalkanku mencari-cari rasa aman pada yang lain. Jarak yang membuatku lupa bahwa ada kamu. Jarak yang kujadikan alibi sebagai penghalang di antara kita.

Nyatanya, aku yang masih enggan membuka diri tetapi enggan sendiri.

***

Mungkin memang sejak awal tidak seharusnya aku membelenggumu dalam sebuah hubungan ketika hatimu masih rapuh. Aku tahu kamu masih tidak dapat melupakan dirinya. Tetapi aku yang berkeras diri ingin merengkuhmu. Berharap suatu saat nanti kamu bisa melepaskan dirinya, melepaskan masa lalu.

Maafkanlah bila aku memaksamu masuk ke dalam hubungan yang tidak kamu kehendaki. Awalnya aku memang menjamin bahwa jarak ini tidak akan berarti banyak. Aku akan ada ketika kamu butuh. Tetapi bagaimana mungkin aku meninggalkan pekerjaan-pekerjaanku di sini? Aku juga punya perjanjian dengan masa depan, yang mungkin nantinya bisa saja untukmu pula. Aku hanya ingin memintamu bersabar, menungguku pulang kepadamu.

Tetapi mungkin rindumu pada masa lalu masih jauh lebih besar dibandingkan rindumu padaku. Kini semua kukembalikan padamu. Jika memang kamu masih ingin menyakiti dirimu dengan masa lalu, silahkan. Kapanpun kamu ingin berhenti, aku di sini.

***

F.


Entah ini posting ke berapa tentang jarak dan diberi judul jarak..

Comments

Popular posts from this blog

Nggerus

Nggerus adalah perasaan ketika sesuatu yang kita pengen ternyata malah jadi milik orang lain . Juga ketika kita merasa hati kita udah berkeping-keping tapi nggak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya utuh kembali . Dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu . Menunggu sampai waktu bisa menyembuhkan, menunggu hingga ada seseorang yang bersedia memungut kembali kepingan hati kita lalu menyatukannya .

Sweet Escape (details)

Hello! It's May already, huh? Yak, time flies faster than I think.. Seperti yang sudah dijanjikan, aku mau cerita soal perjalanan ke Bromo dan Madakaripura kemarin. Yak, terhitung dari Kamis sampai hari Minggu besok, kampus libur. Super-long-weekend! Dan aku nggak dapat tiket buat pulang ke Jogja. Selain nggak dapat tiket juga Sabtunya aku terpaksa ada kerjaan di Tuban. Itulah yang melatarbelakangi keberangkatanku ke Bromo secara pribadi. Oh iya, ini perjalanan pertamaku bareng anak-anak Palapsi , pecinta alamya Fakultas. Rabu, 16 Mei 2012. Setelah seharian sumpek menyelesaikan laporan sampai nggak sengaja skip kuliah dan baru pulang ke kosan pas Maghrib. Aku menyempatkan diri sekitar 1 jam buat tidur. Nge- charge badan buat perjalanan ke Bromo. Jam 21.00 aku dijemput menuju kampus sambil menunggu anak-anak yang belum datang. Dan wow! Amazing !  Jumlah total anak yang berangkat ada 24, dengan 12 motor. Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat. Perjalanan berangkat ya

Taare Zameen Par

Yak seperti janji aku dalam post sebelum ini, aku sekarang mau cerita soal salah satu film India yang baru aja kemarin aku tonton. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ada temanku yang ngomongin di linimasa Twitter soal film India bagus banget tentang anak disleksia, aku jadi penasaran sama film ini. Fyi, aku emang tertarik banget sama disleksia. Dan akhirnya beberapa waktu yang lalu aku dapat film ini dari salah satu teman kampusku yang namanya Istina. Kemarin aku nonton film ini sama adek. Nganggur banget dan bingung mau ngapain akhirnya aku ngajakin adek nonton film ini. Mau ngajakin nonton film lain tapi takutnya ada adegan aneh-aneh hahaha :)) Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ishaan, seorang anak kecil berumur 8-9 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Orangtuanya yang berharap Ishaan dapat secemerlang kakaknya mulai jengah dengan kelakuan Ishaan yang dinilai bandel, malas dan tidak disiplin namun sangat suka melukis. Ishaan pun dikirim ke sekolah asrama