Skip to main content

Day 2: Alien

Aku berusaha membuka mataku perlahan. Mataku terasa berat, seperti sebongkah batu bergantungan di kedua kelopak mataku. Silau. Itu kesan pertama yang aku rasakan ketika mataku berhasil terbuka sedikit demi sedikit. Aku mengerjapkan mata dengan lemah. Sekali. Dua kali. Tiga kali. Hingga pandanganku tidak lagi kabur.
"Di mana aku?"
Itu pertanyaan pertama yang terlintas setelah aku tidak mampu mendefinisikan sekelilingku. Aku terbaring di sebuah ranjang di tengah ruangan serba putih. Ketiga temboknya berwarna putih. Satu tembok tampaknya sebuah kaca besar yang gelap. Di sebelah kaca besar itu terdapat sebuah pintu berwarna putih. Aku berusaha mengingat mengapa aku bisa terdampar di ruangan ini.

Aku perlahan bangkit dari tempat tidurku. Rasa nyeri menyergap tangan kananku ketika aku menggunakannya untuk menopang badanku. Ada beberapa lebam dan goresan rupanya di tubuhku. Mengapa aku bisa sampai di sini?

Aku sedang berada di ruangan kerjaku. Penelitian-penelitian. Crop circle. UFO. Segerombolan alien. Lalu aku tidak tahu lagi.

Aku berusaha keras untuk mengingat, tapi hanya fragmen-fragmen kecil yang muncul, dan itu membuat kepalaku berdenyut. Sakit. Aku ingin mengaduh, tapi tidak ada suara yang keluar dari mulutku. Saat itu, pintu putih itu terbuka. Sebuah makhluk aneh masuk dari sana. Makhluk itu punya badan berwarna hijau, matanya bulat besar biru tidak berkelopak, tingginya sama seperti manusia normal, bajunya terusan berwarna putih dengan bahan kaku seperti jas dokter, dan tidak ada sehelai rambut pun yang tumbuh di badannya. Aku di mana?

Aku menjatuhkan diri ke lantai lalu berlari ke sudut ruangan. Aku berjongkok dan mendekapkan kedua tanganku ke kakiku. Aku tahu sekarang aku di mana. Aku pasti diculik makhluk asing. Aku pasti diculik alien.
"Pergi kamu alien. Apa yang kau inginkan dariku? Pergi. PERGI!"
 ***
Aku sudah tidak tahan lagi. Kondisi Bapak tidak berubah. Ia masih saja menganggap semua orang sebagai alien. Bahkan darah dagingnya sendiri pun ia anggap sebagai alien. Aku tak jadi menghampirinya, aku letakkan nampan berisi makan siangnya di samping tempat tidurnya lalu keluar. Sudah tiga tahun aku menjadi psikiater, berharap Bapak bisa waras. Tetapi aku tetap saja masih dianggap sebagai alien.

Comments

Popular posts from this blog

Nggerus

Nggerus adalah perasaan ketika sesuatu yang kita pengen ternyata malah jadi milik orang lain . Juga ketika kita merasa hati kita udah berkeping-keping tapi nggak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya utuh kembali . Dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu . Menunggu sampai waktu bisa menyembuhkan, menunggu hingga ada seseorang yang bersedia memungut kembali kepingan hati kita lalu menyatukannya .

Taare Zameen Par

Yak seperti janji aku dalam post sebelum ini, aku sekarang mau cerita soal salah satu film India yang baru aja kemarin aku tonton. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ada temanku yang ngomongin di linimasa Twitter soal film India bagus banget tentang anak disleksia, aku jadi penasaran sama film ini. Fyi, aku emang tertarik banget sama disleksia. Dan akhirnya beberapa waktu yang lalu aku dapat film ini dari salah satu teman kampusku yang namanya Istina. Kemarin aku nonton film ini sama adek. Nganggur banget dan bingung mau ngapain akhirnya aku ngajakin adek nonton film ini. Mau ngajakin nonton film lain tapi takutnya ada adegan aneh-aneh hahaha :)) Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ishaan, seorang anak kecil berumur 8-9 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Orangtuanya yang berharap Ishaan dapat secemerlang kakaknya mulai jengah dengan kelakuan Ishaan yang dinilai bandel, malas dan tidak disiplin namun sangat suka melukis. Ishaan pun dikirim ke sekolah asrama

Tugas Pertama Semester Tiga :)

Draft 14 September 2010 Yak, ini adalah tugas pertama gue semester ini di mata kuliah Kepribadian 1 (14 September 2010). Rada nyesel juga tadi pake acara bolos segala, ternyata ada tugas yang dikumpulin pertemuan berikutnya. Akhirnya gue pun memutuskan buat mengerjakannya as soon as possible  soalnya besok gue harus balik ke Surabaya, takutnya ga sempet :) Here's my 1st task! 1. Buatlah definisi kepribadian 2. Buatlah pemahaman komparasi: a. tempramen b. sifat c. watak d. disposisi Dikumpulin pertemuan selanjutnyaaa, jan gan lupa tulis sumbernya . (Thank's to Citra yang udah ngasih soalnya via chat FB :*) Kepribadian Berikut beberapa pengertian Kepribadian Personality atau kepribadian berasal dari kata persona, kata persona merujuk pada topeng yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Secara umum kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Pada dasarnya definisi dari kepribadian secara umum in