Skip to main content

Semester Tiga :)

Sebenarnya besok gue ada Ujian Tengah Semester buat mata kuliah semi-blok, Psikologi Kepribadian I, atau nama kerennya The Psychology Of Personality I. Tapi entah kenapa dan kesambet setan apa (kayanya sih setan blog tetangga yang barusan posting gitu dan bikin gue tergerak) buat posting. Oke, kalimat gue ambigu! -_-

Udah lebih dari 365 hari gue lewatkan di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga yang tenar dengan peminatan Industri dan Organisasi-nya, tapi entah kenapa baru baru-baru ini aja gue ngerasa bener-bener mahasiswi. Ngerasa bener-bener harus kerja keras, harus punya goals, harus punya planning, harus bisa mengorganisasikannya, terus diwujudkan dalam tindakan dan lalu diawasi biar bisa tercapai goal nya itu tadi. (Loh, kok malah jadi review makul Asas-asas Manajemen gini -_-)

Well, back to the topic (yang sebenernya gue bingung kali ini topiknya apaan). Baru kali ini gue ngerasa bahwa disaat kuliah kaya gini gue harus bisa bagi waktu gue. Bagi waktu kapan gue harus ngurusin SDPC, kapan gue main, kapan gue belajar dan kapan gue istirahat. Nggak kaya semester-semester sebelumnya yang isinya cuma senang-senang, mengabaikan kuliah, tidur di kelas melulu, dan sebagai-sebagainya yang ga perlu gue umbar disini. Rasanya sedih banget mengingat nilai gue di dua semester awal kemaren yang ancur-ancuran abis. Nggak nyampe tiga. Gue yakin banget itu belum merupakan performa terbaik gue. (Pede, tapi babahno wes! Sing penting hepi!)

So, dengan tekad yang lebih bulat dari dua semester sebelumnya, gue bakalan berusaha buat memperbaiki kinerja gue supaya gue bisa megang banget ilmu Psikologi. Psikologi Industri dan Organisasi, I'm coming! :D 



Semoga ini ga cuma kesadaran sesaat aja, semoga kesadaran ini bisa terus berlanjut dan bisa mengantarkan gue ke GOAL gue yang sesungguhnya :)

Comments

Popular posts from this blog

Nggerus

Nggerus adalah perasaan ketika sesuatu yang kita pengen ternyata malah jadi milik orang lain . Juga ketika kita merasa hati kita udah berkeping-keping tapi nggak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya utuh kembali . Dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu . Menunggu sampai waktu bisa menyembuhkan, menunggu hingga ada seseorang yang bersedia memungut kembali kepingan hati kita lalu menyatukannya .

Sweet Escape (details)

Hello! It's May already, huh? Yak, time flies faster than I think.. Seperti yang sudah dijanjikan, aku mau cerita soal perjalanan ke Bromo dan Madakaripura kemarin. Yak, terhitung dari Kamis sampai hari Minggu besok, kampus libur. Super-long-weekend! Dan aku nggak dapat tiket buat pulang ke Jogja. Selain nggak dapat tiket juga Sabtunya aku terpaksa ada kerjaan di Tuban. Itulah yang melatarbelakangi keberangkatanku ke Bromo secara pribadi. Oh iya, ini perjalanan pertamaku bareng anak-anak Palapsi , pecinta alamya Fakultas. Rabu, 16 Mei 2012. Setelah seharian sumpek menyelesaikan laporan sampai nggak sengaja skip kuliah dan baru pulang ke kosan pas Maghrib. Aku menyempatkan diri sekitar 1 jam buat tidur. Nge- charge badan buat perjalanan ke Bromo. Jam 21.00 aku dijemput menuju kampus sambil menunggu anak-anak yang belum datang. Dan wow! Amazing !  Jumlah total anak yang berangkat ada 24, dengan 12 motor. Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat. Perjalanan berangkat ya

Taare Zameen Par

Yak seperti janji aku dalam post sebelum ini, aku sekarang mau cerita soal salah satu film India yang baru aja kemarin aku tonton. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ada temanku yang ngomongin di linimasa Twitter soal film India bagus banget tentang anak disleksia, aku jadi penasaran sama film ini. Fyi, aku emang tertarik banget sama disleksia. Dan akhirnya beberapa waktu yang lalu aku dapat film ini dari salah satu teman kampusku yang namanya Istina. Kemarin aku nonton film ini sama adek. Nganggur banget dan bingung mau ngapain akhirnya aku ngajakin adek nonton film ini. Mau ngajakin nonton film lain tapi takutnya ada adegan aneh-aneh hahaha :)) Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ishaan, seorang anak kecil berumur 8-9 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Orangtuanya yang berharap Ishaan dapat secemerlang kakaknya mulai jengah dengan kelakuan Ishaan yang dinilai bandel, malas dan tidak disiplin namun sangat suka melukis. Ishaan pun dikirim ke sekolah asrama