prdnk

Hello guys! Apa kareba'na para blogger? Baji-baji? Malem ini di tengah kegalauan para ulama di Indonesia yang lagi pada sidang Itsbat aku mau cerita aja deh. Masalahnya alamatnya lebarannya masih lusa. Jadi nggak mungkin dongs malem ini takbiran (soalnya tempatku biasanya lebarannya ngikut pemerintah). So , mari kita bahas soal film yang beberapa hari lalu aku tonton sama adek. First Love. Entah gimana ceritinya kok bisa film ini ada di hardisk -ku. Seniorku di Psikologi, Mas Theo, sama temenku si nenek alias cumelo (yang punya blog cumi-cumi mellow) ngeracunin aku suruh nonton film ini dari jaman kapaaaaan itu. Kata mereka film ini oke punya dan aku bangeeet! And finally, aku nonton film ini. Dan aku jadi mikir kalo aku ngelakuin kaya apa yang Nam lakuin, ending ceritaku bisa se- happy-ending kisah Nam-Shone nggak ya? Meskipun baru happy 9 tahun kemudian sih hahahaha Film ini asalnya dari Thailand, yang main ganteng banget cowoknya, si akang Mario Maurer . Film ini be

Seminggu yang lalu aku sama temanku, Esti, pesan buku Kening yang ditulis sama Fitri Rakhmawati alias Fitri Tropica alias @fitrop . Belinya via @TerrantBooks , online, soalnya di Surabaya belum nemu toko buku yang jual. Transfer hari Kamis apa Jumat gitu dan hari Senin langsung sampe! Awal buka rada sebel soalnya tipis banget, sejam baca juga selesai, batinku. Tapi berhubung emang penasaran ya bodo amat sih yang penting punya dan awas aja isinya mengecewakan! Aku bacanya dari belakang, soalnya chapter Hello Goodbye  ada 6 part dan somehow aku ngerasa chapter ini pasti yang paling seru. Jujur, maybe aku nge-set ekspektasiku terlalu tinggi. Setelah baca semua chapter , selain Hello Goodbye tentunya, aku ngerasa rada krik-krik. Lucu sih tapi nggak sesuai ekspektasiku. Habis itu jam 1 pagi hari Selasa aku masuk ke chapter Hello Goodbye , gara-gara kebangun tengah malem dan nggak bisa tidur lagi. Daaan, aku langsung termehek-mehek sendiri. Hello Goodbye itu sedikit banyak biki

Are you serious? *we should talk about this, sooner or later..

Yak seperti janji aku dalam post sebelum ini, aku sekarang mau cerita soal salah satu film India yang baru aja kemarin aku tonton. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ada temanku yang ngomongin di linimasa Twitter soal film India bagus banget tentang anak disleksia, aku jadi penasaran sama film ini. Fyi, aku emang tertarik banget sama disleksia. Dan akhirnya beberapa waktu yang lalu aku dapat film ini dari salah satu teman kampusku yang namanya Istina. Kemarin aku nonton film ini sama adek. Nganggur banget dan bingung mau ngapain akhirnya aku ngajakin adek nonton film ini. Mau ngajakin nonton film lain tapi takutnya ada adegan aneh-aneh hahaha :)) Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ishaan, seorang anak kecil berumur 8-9 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Orangtuanya yang berharap Ishaan dapat secemerlang kakaknya mulai jengah dengan kelakuan Ishaan yang dinilai bandel, malas dan tidak disiplin namun sangat suka melukis. Ishaan pun dikirim ke sekolah asrama