Pleaaase, siapapun!
Cubit aku, tabok aku, kata-katain aku, bikin aku nangis .
Seminggu kemarin aku terlalu sibuk buat menghiraukan perasaanku.
Terlalu sibuk sampai-sampai (mungkin) aku me-repress semuanya (semua, bukan hanya tentangmu, lebih banyak bukan) terlalu keras, tanpa sadar.
Hingga sampailah pada hari kemarin.
Hari dimana aku sebenarnya cukup sibuk tetapi ada sedikit waktu luang.
Waktu luang yang kemudian kamu manfaatkan untuk mengobrak-abrik hasil repress ku yang sudah aku rapikan.
Well, sebenarnya nggak kamu sengaja, mungkin.
Tapi bagiku terlihat, terdengar, terasa sama saja.
Dan sekarang, masalahku adalah aku lupa cara menangis.
Aku lupa cara membahasakan ini semua dengan cara perempuanku.
Cubit aku, tabok aku, kata-katain aku, bikin aku nangis .
Seminggu kemarin aku terlalu sibuk buat menghiraukan perasaanku.
Terlalu sibuk sampai-sampai (mungkin) aku me-repress semuanya (semua, bukan hanya tentangmu, lebih banyak bukan) terlalu keras, tanpa sadar.
Hingga sampailah pada hari kemarin.
Hari dimana aku sebenarnya cukup sibuk tetapi ada sedikit waktu luang.
Waktu luang yang kemudian kamu manfaatkan untuk mengobrak-abrik hasil repress ku yang sudah aku rapikan.
Well, sebenarnya nggak kamu sengaja, mungkin.
Tapi bagiku terlihat, terdengar, terasa sama saja.
Dan sekarang, masalahku adalah aku lupa cara menangis.
Aku lupa cara membahasakan ini semua dengan cara perempuanku.
sama banget :(
ReplyDelete