Madiun, 17 Januari 2012
Halo, @hurufkecil.
Semoga kamu tidak keberatan menerima surat dariku. Aku memilih selebtwit secara random nih. Oh iya, kamu selebtwit bukan? Pak pos, tomat selebtwit kan? Anggap saja iya ya?
Hmm, apa ya? Aku cerita kenapa aku follow kamu saja ya? Aku menemukan blogmu terlebih dahulu sebelum akhirnya menemukan kicauanmu. Blogmu super sekali. Tulisan kamu singkat dan asyik dibaca. Jujur, sebenarnya aku dahulu nyaris meng-unfollow kamu. Kenapa? Aku tidak suka dengan caramu menuliskan RT dengan huruf kecil seperti ini: rt. Semacam menyebalkan karena mengingatkanku pada cara menulis perempuan yang telah merebut hati laki-lakiku dulu. (Doh! Malah curhat)
Tapi entah kenapa aku tidak pernah sampai hati menge-klik tulisan unfollow itu. Dan makin lama aku makin jatuh cinta dengan kata-katamu. Catat, dengan kata-kata ya bukan dengan orangnya. Bahwa semua yang kamu tuliskan dengan huruf kecil itu kadang bisa menohokku. Ah pokoknya sering-sering berkicau ya, tomat. Aku sudah bingung mau menuliskan apa lagi. Jadi sudah saja ya suratnya?
Hmm, sebelumnya, boleh aku buat permintaan? Bisa nggak avatar kamu diganti jangan tomat terus? Ah aku lupa, kamu kan memang tomat.
F.
P.S. : Ini sebenarnya cuma semacam menjilat saja. Biar nanti suratku selalu disampaikan sama tukang pos. Jadi jangan terlalu ge-er ya, tomat :p
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Halo, @hurufkecil.
Semoga kamu tidak keberatan menerima surat dariku. Aku memilih selebtwit secara random nih. Oh iya, kamu selebtwit bukan? Pak pos, tomat selebtwit kan? Anggap saja iya ya?
Hmm, apa ya? Aku cerita kenapa aku follow kamu saja ya? Aku menemukan blogmu terlebih dahulu sebelum akhirnya menemukan kicauanmu. Blogmu super sekali. Tulisan kamu singkat dan asyik dibaca. Jujur, sebenarnya aku dahulu nyaris meng-unfollow kamu. Kenapa? Aku tidak suka dengan caramu menuliskan RT dengan huruf kecil seperti ini: rt. Semacam menyebalkan karena mengingatkanku pada cara menulis perempuan yang telah merebut hati laki-lakiku dulu. (Doh! Malah curhat)
Tapi entah kenapa aku tidak pernah sampai hati menge-klik tulisan unfollow itu. Dan makin lama aku makin jatuh cinta dengan kata-katamu. Catat, dengan kata-kata ya bukan dengan orangnya. Bahwa semua yang kamu tuliskan dengan huruf kecil itu kadang bisa menohokku. Ah pokoknya sering-sering berkicau ya, tomat. Aku sudah bingung mau menuliskan apa lagi. Jadi sudah saja ya suratnya?
Hmm, sebelumnya, boleh aku buat permintaan? Bisa nggak avatar kamu diganti jangan tomat terus? Ah aku lupa, kamu kan memang tomat.
F.
P.S. : Ini sebenarnya cuma semacam menjilat saja. Biar nanti suratku selalu disampaikan sama tukang pos. Jadi jangan terlalu ge-er ya, tomat :p
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Comments
Post a Comment
Silahkan komen :)