Skip to main content

Senja yang Hangat

Akhir-akhir ini senja di Surabaya kerap di guyur hujan, tapi berbeda dengan senja ini. Cuaca tidak begitu panas, tetapi tidak hujan. Bisa aku bilang teduh, tapi hangat.

Senja ini kuhabiskan di salah satu sudut restoran cepat saji. Biarlah junkfood, mungkin bisa menjadikanku cepat gemuk. Aku hanya sendirian, melihat orang lalu lalang, pasangan-pasangan yang bercengkerama, anak kecil yang ceria, dan ada pula yang duduk sendirian; salah satunya aku. (Iya aku sendirian, jangan tanya pacarku. Pacarku yang itu entah nggak ada kabarnya. Pacaran sama guling mungkin :p)

Sesekali aku mengamati orang-orang itu, sesekali menyuapkan satu sendok penuh es krim ke mulutku, dan sesekali memantau timeline. Seperti kata salah satu temanku lewat twitnya, timeline sore ini penuh cinta. Iya memang. Ada tumpukan link surat cinta dan ada banyak sekali "ungkapan cinta" bergerak di timeline. Ah senangnya sore ini ditemani mereka dan satu cup es krim. Terima kasih Tuhan buat sore harinya.

Eh, teman yang aku tunggu sudah datang. Sudah dulu ya. *klik send*
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Comments

Popular posts from this blog

Nggerus

Nggerus adalah perasaan ketika sesuatu yang kita pengen ternyata malah jadi milik orang lain . Juga ketika kita merasa hati kita udah berkeping-keping tapi nggak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya utuh kembali . Dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu . Menunggu sampai waktu bisa menyembuhkan, menunggu hingga ada seseorang yang bersedia memungut kembali kepingan hati kita lalu menyatukannya .

Sweet Escape (details)

Hello! It's May already, huh? Yak, time flies faster than I think.. Seperti yang sudah dijanjikan, aku mau cerita soal perjalanan ke Bromo dan Madakaripura kemarin. Yak, terhitung dari Kamis sampai hari Minggu besok, kampus libur. Super-long-weekend! Dan aku nggak dapat tiket buat pulang ke Jogja. Selain nggak dapat tiket juga Sabtunya aku terpaksa ada kerjaan di Tuban. Itulah yang melatarbelakangi keberangkatanku ke Bromo secara pribadi. Oh iya, ini perjalanan pertamaku bareng anak-anak Palapsi , pecinta alamya Fakultas. Rabu, 16 Mei 2012. Setelah seharian sumpek menyelesaikan laporan sampai nggak sengaja skip kuliah dan baru pulang ke kosan pas Maghrib. Aku menyempatkan diri sekitar 1 jam buat tidur. Nge- charge badan buat perjalanan ke Bromo. Jam 21.00 aku dijemput menuju kampus sambil menunggu anak-anak yang belum datang. Dan wow! Amazing !  Jumlah total anak yang berangkat ada 24, dengan 12 motor. Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat. Perjalanan berangkat ya

Taare Zameen Par

Yak seperti janji aku dalam post sebelum ini, aku sekarang mau cerita soal salah satu film India yang baru aja kemarin aku tonton. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ada temanku yang ngomongin di linimasa Twitter soal film India bagus banget tentang anak disleksia, aku jadi penasaran sama film ini. Fyi, aku emang tertarik banget sama disleksia. Dan akhirnya beberapa waktu yang lalu aku dapat film ini dari salah satu teman kampusku yang namanya Istina. Kemarin aku nonton film ini sama adek. Nganggur banget dan bingung mau ngapain akhirnya aku ngajakin adek nonton film ini. Mau ngajakin nonton film lain tapi takutnya ada adegan aneh-aneh hahaha :)) Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ishaan, seorang anak kecil berumur 8-9 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Orangtuanya yang berharap Ishaan dapat secemerlang kakaknya mulai jengah dengan kelakuan Ishaan yang dinilai bandel, malas dan tidak disiplin namun sangat suka melukis. Ishaan pun dikirim ke sekolah asrama