Skip to main content

Hari Tanpa Tembakau

Hello, June! Yak, memasuki hari pertama bulan Juni dan aku merasa over excited banget hari ini. Today, I'll go to my hometown. Jogja, I'm coming! :)

Terlepas dari kepulangan ke Jogja nanti, aku pengen bahas soal Hari Tanpa Tembakau kemarin. Hmm, kemarin, nggak tau asal usulnya bagaimana (I'll googling it later :p), diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau. FYI, aku sih pengen berpendapat aja soal tembakau. So, kalau ada yang nggak sependapat atau ada yang nggak srek, ya maaf-maaf aja. Ini kan pendapatku :p

Tembakau. Dari kecil sih aku sudah akrab sama salah satu bahan utama rokok ini. Bokap ngerokok, alm. Simbah Kakung juga merokok. Bokap sih ngerokok selalu rokok filter. Tapi kalau simbah kakung dulu sempet ngerokok yang racikan sendiri, pakai cengkeh, tembakau, sama kertas rokok yang rasanya manis gitu. Dan lagi, di deket rumah dulu sih ada sawah yang kadang ditanami tembakau.

Indonesia sendiri sih, seingatku di RPUL (Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap) jaman dahulu kala dibilang sebagai salah satu penghasil tembakau yang cukup besar. Selain itu, pendapatan cukai terbesar kalau nggak salah adalah dari rokok. Jadi kayanya nggak salah juga sih kalau orang di Indonesia banyak yang ngerokok. Kalau aku sih udah friendly sekali sama yang namanya rokok. Bokap, simbah, sama temen-temen gue sejak SMP mah banyak yang merokok.

Kaya yang kita semua tau kalau misalnya rokok itu banyak bahayanya, ya memang. Tapi kalau menurutku sih, orang yang memutuskan untuk merokok itu sudah tau resikonya. Jadi ya terserah dia aja. Selama dia nggak merokok di depan banyak orang dan nggak menyalurkan asapnya ke orang di sekitarnya, khususnya ke aku hahaha

So, perdebatan soal rokok itu kayanya sesuatu yang klasik sekali dan nggak akan pernah menemui titik temu. Merokok itu ya pilihan privat. Kalau ada yang memutuskan untuk mencandu rokok ya silahkan. Bahkan secara ekstrem gue sih berpendapat dalam keadaan tertentu merokok itu sehat secara psikologis. Tapi orang yang merokok itu sebaiknya juga menghargai orang yang tidak merokok dengan cara tidak menyebarkan asapnya ke orang yang lain. Intinya jangan merokok di ruang public deh. Perkara ente mau ngerokok langsung sebungkus sih nggak masalah, asal jangan bagi-bagi asapnya ke orang yang tidak merokok!

So, bijaklah dalam merokok! :)

Comments

Popular posts from this blog

Nggerus

Nggerus adalah perasaan ketika sesuatu yang kita pengen ternyata malah jadi milik orang lain . Juga ketika kita merasa hati kita udah berkeping-keping tapi nggak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya utuh kembali . Dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu . Menunggu sampai waktu bisa menyembuhkan, menunggu hingga ada seseorang yang bersedia memungut kembali kepingan hati kita lalu menyatukannya .

Sweet Escape (details)

Hello! It's May already, huh? Yak, time flies faster than I think.. Seperti yang sudah dijanjikan, aku mau cerita soal perjalanan ke Bromo dan Madakaripura kemarin. Yak, terhitung dari Kamis sampai hari Minggu besok, kampus libur. Super-long-weekend! Dan aku nggak dapat tiket buat pulang ke Jogja. Selain nggak dapat tiket juga Sabtunya aku terpaksa ada kerjaan di Tuban. Itulah yang melatarbelakangi keberangkatanku ke Bromo secara pribadi. Oh iya, ini perjalanan pertamaku bareng anak-anak Palapsi , pecinta alamya Fakultas. Rabu, 16 Mei 2012. Setelah seharian sumpek menyelesaikan laporan sampai nggak sengaja skip kuliah dan baru pulang ke kosan pas Maghrib. Aku menyempatkan diri sekitar 1 jam buat tidur. Nge- charge badan buat perjalanan ke Bromo. Jam 21.00 aku dijemput menuju kampus sambil menunggu anak-anak yang belum datang. Dan wow! Amazing !  Jumlah total anak yang berangkat ada 24, dengan 12 motor. Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat. Perjalanan berangkat ya

Taare Zameen Par

Yak seperti janji aku dalam post sebelum ini, aku sekarang mau cerita soal salah satu film India yang baru aja kemarin aku tonton. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ada temanku yang ngomongin di linimasa Twitter soal film India bagus banget tentang anak disleksia, aku jadi penasaran sama film ini. Fyi, aku emang tertarik banget sama disleksia. Dan akhirnya beberapa waktu yang lalu aku dapat film ini dari salah satu teman kampusku yang namanya Istina. Kemarin aku nonton film ini sama adek. Nganggur banget dan bingung mau ngapain akhirnya aku ngajakin adek nonton film ini. Mau ngajakin nonton film lain tapi takutnya ada adegan aneh-aneh hahaha :)) Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ishaan, seorang anak kecil berumur 8-9 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Orangtuanya yang berharap Ishaan dapat secemerlang kakaknya mulai jengah dengan kelakuan Ishaan yang dinilai bandel, malas dan tidak disiplin namun sangat suka melukis. Ishaan pun dikirim ke sekolah asrama