Aku ingin lari, lari sampai aku capek. Lalu melupakan sejenak hal-hal yang menyesak. Mungkin itu hanya pikiran-pikiran yang akan menyatu menjadi dosa atau menjadi dementor yang menyedot kebahagiaanku sendiri.
Aku ingin menguap, menjadi awan yang kemudian turun lagi menjadi hujan, lalu menguap lagi menjadi awan dan seterusnya. Hidup dalam konstansi yang sudah terjamin. Dalam siklus yang teratur.
Aku ingin lupa, bahwa terkadang memory yang kita punya hanya akan membuat kita berpikir terlalu berlebih. Dan sesuatu yang berlebih itu tidak pernah baik, kata para bijak.
Pada akhirnya semuanya kembali ke diri kita, diriku sendiri. Membutuhkan hati yang luas untuk menampung semua keluh kesah. Membutuhkan hati yang luas untuk berada di tempatku berpijak sekarang, tanpa mengecilkan posisi orang lain. Di luar sana masih dan akan lebih banyak orang yang ada di posisi lebih sulit..
Dan pada akhirnya, menerima adalah opsi yang paling bijak. Setidaknya untuk saat ini.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
Aku ingin menguap, menjadi awan yang kemudian turun lagi menjadi hujan, lalu menguap lagi menjadi awan dan seterusnya. Hidup dalam konstansi yang sudah terjamin. Dalam siklus yang teratur.
Aku ingin lupa, bahwa terkadang memory yang kita punya hanya akan membuat kita berpikir terlalu berlebih. Dan sesuatu yang berlebih itu tidak pernah baik, kata para bijak.
Pada akhirnya semuanya kembali ke diri kita, diriku sendiri. Membutuhkan hati yang luas untuk menampung semua keluh kesah. Membutuhkan hati yang luas untuk berada di tempatku berpijak sekarang, tanpa mengecilkan posisi orang lain. Di luar sana masih dan akan lebih banyak orang yang ada di posisi lebih sulit..
Dan pada akhirnya, menerima adalah opsi yang paling bijak. Setidaknya untuk saat ini.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
Comments
Post a Comment
Silahkan komen :)