Skip to main content

#20 Selamat Tinggal

From: Dion

"Besok aku ke Surabaya."



Itu pesan singkatmu minggu lalu yang langsung menciptakan badai bagiku. Aku ingin lari darimu. Atau sebaiknya kamu tak perlu lagi menemuiku. Atau lebih baik kalau dahulu kita tidak pernah bertemu. Tidak pernah saling mengenal.



Aku takut. Aku selalu bisa luluh dengan tatapanmu. Aku tak pernah bisa melepaskan diri dari genggaman tanganmu. Aku selalu merasa nyaman berada dalam pelukanmu. Dan logikaku selalu berjalan di belakang perasaanku.



***



Pertemuan kita hari itu terjadi begitu singkat. Satu hari. Ketika matahari terbenam, kamu harus segera kembali. Perempuanmu telah menanti. Siap untuk kamu nikahi.



Maka sore itu aku mengantarmu ke Stasiun. Ketakutanmu dengan pesawat membuatmu lebih memilih jalur darat dibanding udara. Dan mungkin kamu juga ingin mengenang pertemuan kita yang pertama dahulu. Di kereta Jakarta-Surabaya, 2007.



Menit-menit menuju perpisahan dan tanganmu semakin erat menggenggam tanganku. Kali ini kita akan saling mengucap selamat tinggal, bukan lagi sampai jumpa seperti yang sudah-sudah.



Keretamu tiba, kamu memelukku. Pelukan selamat tinggal. Pelukan yang akan aku rindukan di hari-hari depan. Tepat saat kamu melepaskannya, kamu mengucap selamat tinggal. Sebagai perpisahan.



Aku tak akan lagi menjadi bayang-bayang perempuanmu, ataupun sebaliknya.





Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Comments

Popular posts from this blog

Nggerus

Nggerus adalah perasaan ketika sesuatu yang kita pengen ternyata malah jadi milik orang lain . Juga ketika kita merasa hati kita udah berkeping-keping tapi nggak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya utuh kembali . Dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu . Menunggu sampai waktu bisa menyembuhkan, menunggu hingga ada seseorang yang bersedia memungut kembali kepingan hati kita lalu menyatukannya .

Sweet Escape (details)

Hello! It's May already, huh? Yak, time flies faster than I think.. Seperti yang sudah dijanjikan, aku mau cerita soal perjalanan ke Bromo dan Madakaripura kemarin. Yak, terhitung dari Kamis sampai hari Minggu besok, kampus libur. Super-long-weekend! Dan aku nggak dapat tiket buat pulang ke Jogja. Selain nggak dapat tiket juga Sabtunya aku terpaksa ada kerjaan di Tuban. Itulah yang melatarbelakangi keberangkatanku ke Bromo secara pribadi. Oh iya, ini perjalanan pertamaku bareng anak-anak Palapsi , pecinta alamya Fakultas. Rabu, 16 Mei 2012. Setelah seharian sumpek menyelesaikan laporan sampai nggak sengaja skip kuliah dan baru pulang ke kosan pas Maghrib. Aku menyempatkan diri sekitar 1 jam buat tidur. Nge- charge badan buat perjalanan ke Bromo. Jam 21.00 aku dijemput menuju kampus sambil menunggu anak-anak yang belum datang. Dan wow! Amazing !  Jumlah total anak yang berangkat ada 24, dengan 12 motor. Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat. Perjalanan berangkat ya

Il Mondo Pizza

Tadi malem pas aku lagi googling gambar soal chocolate ice cream, aku tiba-tiba kepikiran Choco Lava-nya Il Mondo Pizza Demangan (Jogja), deket komplek distro itu loh, yang ada Mailbox, Seven Souls d'Arcade, Starcross blablabla. Yap, Il Mondo ini salah satu tempat makan Pizza yang recomended di Jogja dari sekian banyak "warung" pizza yang ada. Alhasil aku langsung menyambangi Fans Page Facebook-nya ( klik di sini ). Buka salah satu albumnya dan voila menemukan sealbum yang isinya makanan Italy di sana. Jujur aja aku baru beberapa kali ke sana, mungkin bisa diitung pakai jari tangan sebelah kanan (maksudnya kurang dari lima kali). Tapi nggak tau kenapa aku suka suasana tempat makan Pizza yang kek gitu. Selain itu Pizza di Il Mondo itu juga rotinya tipis, bukan kek pizza di peha atau paparon yang rotinya tebel hihi no offense :p Pertama kali ke sana itu pas tengah tahun kemaren, aku agak ragu, masalahnya waktu itu rada sepi dan dia masih baru banget. Dan ehem ke sana p