Kamu adalah cahaya kembang api di malam tahun baru
Kamu hanya mengada di malam-malam tertentu
Di hari-hari yang tidak biasa
Dan aku adalah malam yang suram tanpa ledakanmu
Menunggumu sudah menjadi rutinitasku. Jika ditulis, pada setiap waktu kosong dari buku agendaku, pastilah akan berisi "menunggu kamu". Dan aku tidak pernah keberatan menunggumu, selama apapun itu. Setidaknya untuk saat ini. Aku dan kamu terbiasa berada dalam ketidakpastian. Tidak satupun di antara kita berdua yang berusaha mencari kepastian. Kita sama-sama tidak ingin beranjak dari zona nyaman.
Dan pagi ini, aku menanti kedatanganmu. Pagi tadi kamu mengirimkan email berisi foto sebuah tiket dengan tujuan kotaku dan pesan singkat "see you soon". Sekarang aku harap-harap cemas menantimu. Pada saat seperti ini, kita akan menghabiskan waktu bersama, setidaknya ketika kamu berada di kota ini. Aku akan menghapus atau bahkan pura-pura lupa dengan agenda-agendaku yang lain.
Pertemuan kita selalu berlangsung singkat, seperti ledakan kembang api. Dan perpisahan kita adalah seperti gelap malam yang abadi. Perpisahan kita hanya ditandai dengan sebuah pelukan hangat selamat jalan, dan kalimat singkat, "see you later". Lalu kita akan kembali pada rutinitas kita, dimana agendaku adalah menunggumu.
Kamu adalah kembang api, meledak sesaat tetapi meninggalkan kesan. Kamu selamanya akan menjadi kembang api. Tak ada sejarah dimana kembang api akan berubah menjadi bintang, bahkan bulan. Maka konsep kita tak akan pernah ditegakkan. Karena aku adalah malam, yang sudah ditakdirkan bersama bulan.
Comments
Post a Comment
Silahkan komen :)