instagram : prdnk |
Saya selalu menganggap bahwa kehidupan itu semacam level pada sebuah permainan. Semakin tinggi level pada game tersebut maka akan semakin tinggi tingkat kesulitannya, dan terkadang akan semakin lama waktu yang kita butuhkan untuk menyelesaikan level tersebut. Begitu juga dengan hidup, bahwa semakin dewasa kita, semakin sulit atau semakin berkembang juga permasalahan yang kita hadapi dan semakin lama pula kita butuh waktu untuk menghadapi permasalahan tersebut. Terkadang di tengah permainan kita akan menyerah karena tidak dapat menyelesaikan satu level, begitu juga di hidup. Kita mungkin pernah atau bahkan sering menemukan kenyataan bahwa kita stuck pada sebuah permasalahan dan rasanya ingin menyerah saja. Tetapi bagi saya, sebenarnya itu-lah seni dari hidup.
Saya mungkin sekarang sedang stuck di level ini, entah level berapa. Rasanya saya sedang ada di posisi yang tidak menguntungkan. Nyaris kalah. Atau mungkin sudah berulang kali kalah sampai saya bosan mencoba untuk menang. Saya sudah lelah berpikir untuk mencari strategi yang tepat memenangkan level ini. Tetapi di sisi lain, ada hal yang membuat saya penasaran akan level selanjutnya. Ada orang lain di diri saya yang menantang saya, "Cuma segini kemampuanmu? Cuma segini usahamu?"
Jujur, awalnya saya sama sekali tidak ingin menulis tentang hal ini, tapi apa yang saya pikirkan mendadak berputar ke arah ini. Tentang game, tentang ke-stuck-an saya. Kemudian terbersitlah kalimat bijak dalam diri saya.
Ketika kamu tidak bisa berpikir, maka merasa-lah. Merasa-lah yang baik-baik.
Mungkin saya memang sedang berada di tahap merasa. Saya perlu merasa sebanyak-banyaknya, tentang semua perasaan, entah itu senang, sedih, bahagia, gundah, bingung, cemas, takut dan segala perasaan. Apapun perasaannya itu, positif maupun negatif. Lalu baik positif maupun negatif, saya harus bisa memandangnya dari sisi positif. Agar semuanya kembali ke diri saya dalam keadaan positif.
Kalau pada seri Harry Potter ada Dementor yang menyerap energimu ketika kamu berada di dekatnya. Maka di dunia saya; di dunia nyata; pikiran negatif, perasaan negatif dan segala negativitas adalah Dementor.
Surabaya, 21 Januari 2012 pukul 23:26
F.
*inspired by @beradadisini : Membalas Surat Cinta dari B.
Comments
Post a Comment
Silahkan komen :)