Skip to main content

What I need to learn

Halo, rasanya sudah lamaaa sekali tidak menulis apapun di sini. Banyak yang harus dilakukan di luar sana, di dunia nyata. Akhir-akhir ini memang banyak sekali project di tempat aku magang. Berangkat jam 8 pagi, bisa pulang jam 4 sore kaya orang kantoran aja syukur, pasti pulangnya jam 9-an malam. Untung aja sih nggak pakai acara nginep.

Kembali ke sini, ada beberapa hal yang aku rasa perlu aku koreksi dan perbaiki dari diriku sendiri. Rasanya akhir-akhir ini aku kesulitan untuk mengontrol diriku sendiri karena sifat tidak mau kalahku.

Yang pertama. Sabar. Udah dikritik sama orang terdekat berulang kali, disuruh sabar dikiiit lagi aja. Jangan gampang jutek sama nyembur orang-orang yang seharusnya. Ini kalau Bapak tahu aku masih jutek dan nggak sabaran pasti diceramahin 7 hari 7 malam :"

Yang kedua. Sabar lagi. Menghadapi orang dengan berbagai karakteristik jangan gampang nyerah, jangan gampang menyalahkan meskipun memang orang tersebut yang salah dan aku merasa tidak bersalah sekalipun. Iya, akhir-akhir ini aku mungkin sedang ditemukan dengan orang-orang yang sangat sensitif dan tidak kuat dengan tingkahku yang seenaknya.

Yang ketiga. Sabar dikiiit lagi. Meskipun aku selalu meminimalisir kesalahan sampai batas error terkecil, tetapi yang namanya pekerjaan itu biasanya tidak semuanya aku lakukan sendiri. Ada tim. Jadi kalau misalkan ada yang mau melakukan tahap selanjutnya ya dipersilahkan, dong. Tahan diri untuk tidak melakukan semuanya sendiri dan tidak menegakkan aturanku sendiri. Style orang berbeda-beda. Kalau misal aku belajar memang cuma cukup melihat lalu practice, mungkin ada orang yang nggak bisa kalau nggak langsung practice. Jangan digeneralisasikan. Sabar. Masa aku belajar psikologi nggak paham-paham?

Yang ke-empat. Jangan terlalu keras sama diri sendiri. Tidak semuanya yang harus dipersalahkan diriku sendiri. Jangan selalu menganggap semua kesalahan adalah kesalahan diri sendiri. Even itu adalah tanggung jawabku. Aku berhak untuk tidak merasa bersalah atau setidaknya tidak terlalu merasa bersalah sama diriku sendiri.

Yang kelima. Tambah gendut, please. Yang ini aku udah desperate banget pengen nambah gendut. Barang 5 kilo aja. Supaya nggak kurus gini. Ya Allah kabulkan permohonan hamba ini :|

Hmmm itu dulu, pokoknya semua berawal dari sabar. Kudu sabar..


Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Comments

Popular posts from this blog

Nggerus

Nggerus adalah perasaan ketika sesuatu yang kita pengen ternyata malah jadi milik orang lain . Juga ketika kita merasa hati kita udah berkeping-keping tapi nggak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya utuh kembali . Dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu . Menunggu sampai waktu bisa menyembuhkan, menunggu hingga ada seseorang yang bersedia memungut kembali kepingan hati kita lalu menyatukannya .

Sweet Escape (details)

Hello! It's May already, huh? Yak, time flies faster than I think.. Seperti yang sudah dijanjikan, aku mau cerita soal perjalanan ke Bromo dan Madakaripura kemarin. Yak, terhitung dari Kamis sampai hari Minggu besok, kampus libur. Super-long-weekend! Dan aku nggak dapat tiket buat pulang ke Jogja. Selain nggak dapat tiket juga Sabtunya aku terpaksa ada kerjaan di Tuban. Itulah yang melatarbelakangi keberangkatanku ke Bromo secara pribadi. Oh iya, ini perjalanan pertamaku bareng anak-anak Palapsi , pecinta alamya Fakultas. Rabu, 16 Mei 2012. Setelah seharian sumpek menyelesaikan laporan sampai nggak sengaja skip kuliah dan baru pulang ke kosan pas Maghrib. Aku menyempatkan diri sekitar 1 jam buat tidur. Nge- charge badan buat perjalanan ke Bromo. Jam 21.00 aku dijemput menuju kampus sambil menunggu anak-anak yang belum datang. Dan wow! Amazing !  Jumlah total anak yang berangkat ada 24, dengan 12 motor. Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat. Perjalanan berangkat ya

Taare Zameen Par

Yak seperti janji aku dalam post sebelum ini, aku sekarang mau cerita soal salah satu film India yang baru aja kemarin aku tonton. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ada temanku yang ngomongin di linimasa Twitter soal film India bagus banget tentang anak disleksia, aku jadi penasaran sama film ini. Fyi, aku emang tertarik banget sama disleksia. Dan akhirnya beberapa waktu yang lalu aku dapat film ini dari salah satu teman kampusku yang namanya Istina. Kemarin aku nonton film ini sama adek. Nganggur banget dan bingung mau ngapain akhirnya aku ngajakin adek nonton film ini. Mau ngajakin nonton film lain tapi takutnya ada adegan aneh-aneh hahaha :)) Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ishaan, seorang anak kecil berumur 8-9 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Orangtuanya yang berharap Ishaan dapat secemerlang kakaknya mulai jengah dengan kelakuan Ishaan yang dinilai bandel, malas dan tidak disiplin namun sangat suka melukis. Ishaan pun dikirim ke sekolah asrama