Skip to main content

Catatan Bulan Agustus

Bulan Agustus yang lalu adalah sebuah perjalanan dan proses untuk mencari jawaban dan menemukan banyak pertanyaan yang baru. Yogyakarta - Surabaya - Bondowoso - Kupang.

Lebaran selalu menjadi momen pulang yang paling menyenangkan, dimana pulang selalu merujuk pada pulang dalam artian melepaskan semua beban yang ada di Surabaya. Bukan hanya pulang yang berarti melepas kangen. Lebaran juga menjadi satu momen kumpul keluarga, meskipun lebaran ini aku kehilangan tradisi mudikku ke kota asal Bapak.

Pada pertengahan Agustus, aku akhirnya mengunjungi Bondowoso. Sehari semalam. Kemudian melanjutkan perjalanan pulang. Akhir Agustus kemarin, sebuah proyek mengantarkanku ke Kota Kupang. Kota ini mungkin sedikit gersang, tetapi pantai dan tenun ikatnya sungguh sangat indah. Dan ada beberapa hal yang membuatku kagum dengan kota ini. Mungkin akan aku ceritakan pada posting lain.

Kesibukkan tersebut yang mungkin akhirnya membuatku hiatus dari dunia blog sementara. Selain itu, kesibukkan pula yang membuatku tidak "awas" terhadap diri sendiri yang berujung di kesehatan dan harus mengunjungi satu dokter ke dokter lain, mengunjungi rumah sakit satu ke yang lainnya. Aku yakin, semuanya pasti ada hikmahnya. Misal, kesehatan itu mahal harganya.

Selain itu, disaat-saat yang cukup sulit bagiku toh ternyata ada orang yang tetap bertahan..


F.

Comments

Popular posts from this blog

Nggerus

Nggerus adalah perasaan ketika sesuatu yang kita pengen ternyata malah jadi milik orang lain . Juga ketika kita merasa hati kita udah berkeping-keping tapi nggak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya utuh kembali . Dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu . Menunggu sampai waktu bisa menyembuhkan, menunggu hingga ada seseorang yang bersedia memungut kembali kepingan hati kita lalu menyatukannya .

Sweet Escape (details)

Hello! It's May already, huh? Yak, time flies faster than I think.. Seperti yang sudah dijanjikan, aku mau cerita soal perjalanan ke Bromo dan Madakaripura kemarin. Yak, terhitung dari Kamis sampai hari Minggu besok, kampus libur. Super-long-weekend! Dan aku nggak dapat tiket buat pulang ke Jogja. Selain nggak dapat tiket juga Sabtunya aku terpaksa ada kerjaan di Tuban. Itulah yang melatarbelakangi keberangkatanku ke Bromo secara pribadi. Oh iya, ini perjalanan pertamaku bareng anak-anak Palapsi , pecinta alamya Fakultas. Rabu, 16 Mei 2012. Setelah seharian sumpek menyelesaikan laporan sampai nggak sengaja skip kuliah dan baru pulang ke kosan pas Maghrib. Aku menyempatkan diri sekitar 1 jam buat tidur. Nge- charge badan buat perjalanan ke Bromo. Jam 21.00 aku dijemput menuju kampus sambil menunggu anak-anak yang belum datang. Dan wow! Amazing !  Jumlah total anak yang berangkat ada 24, dengan 12 motor. Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat. Perjalanan berangkat ya

Taare Zameen Par

Yak seperti janji aku dalam post sebelum ini, aku sekarang mau cerita soal salah satu film India yang baru aja kemarin aku tonton. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ada temanku yang ngomongin di linimasa Twitter soal film India bagus banget tentang anak disleksia, aku jadi penasaran sama film ini. Fyi, aku emang tertarik banget sama disleksia. Dan akhirnya beberapa waktu yang lalu aku dapat film ini dari salah satu teman kampusku yang namanya Istina. Kemarin aku nonton film ini sama adek. Nganggur banget dan bingung mau ngapain akhirnya aku ngajakin adek nonton film ini. Mau ngajakin nonton film lain tapi takutnya ada adegan aneh-aneh hahaha :)) Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ishaan, seorang anak kecil berumur 8-9 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Orangtuanya yang berharap Ishaan dapat secemerlang kakaknya mulai jengah dengan kelakuan Ishaan yang dinilai bandel, malas dan tidak disiplin namun sangat suka melukis. Ishaan pun dikirim ke sekolah asrama