Skip to main content

Nonton Rumah Dara bersama My Kost-mate :D

Kisah ini terjadi hari Kamis, 11 Februari 2009..

Hari itu sehabis UP (Ujian Perbaikan) Semester pertama, gue di ajak nonton sama 2 temen sekost gue, sebut aja mereka P dan M. Waktu P ngajakin, gue sih masih di kampus. Si P pun tanya jam berapa gue balik, gue pun menjawab jam 5an mungkin. Soalnya waktu itu gue lagi asyik nonton Drama Korea Briliant Legacy di Perpustakaan Kampus hahahaha

Ternyata bener, jam 5 gue pulang dari Perpus. Sesampainya di kost, temen gue langsung nyodorin dua judul film. Valentine's Day di Galaxy Mall atau Rumah Dara di Tunjungan Plaza. Entah kenapa gue memilih buat nonton Rumah Dara, selain karena akses yang lebih mudah, gue emang ngebet pengen nonton itu film.

Akhirnya sehabis maghrib gue sama temen-temen gue itu pun berangkat. Kami berangkat naik angkot buat mengurangi biaya transport dan emang kami nggak bawa motor di Kota ini (melas banget sih gue). Sekitar jam 18.40an kami nyampe di mall, habis itu ngambil duit di M*ndiri Tower buat bayar kost sama hidup sehari-hari. Semua berjalan baik-baik saja tanpa ada kejanggalan.

Setelah itu kami pun membeli tiket di 21. Rumah Dara jam 19.30 D7-D9, total 45k. Habis itu kami makan di Dundee, berhubung gue lagi nggak doyan makan, gue pesen spaghetti yang porsinya cuma dikit. Habis makan dan sempet foto-foto dikit, kami pun segera menuju ke bioskop. Teater 2 kalau nggak salah waktu itu. Di sinilah kejanggalan dimulai, masa gue sama kedua temen gue ini masuk paling duluan? Padahal seumur-umur biasanya gue telat masuk ke bioskop hehehehe

Sekitar sepuluh menit kemudian fim dimulai. Lima belas menit pertama filmnya masih enak, tapi menit-menit berikutnya, gue cuma bisa jerat-jerit, teriak, misuh sama tutup mata and kuping! Itu film sebenernya nggak serem, tapi S A D I S punya! Sumpah, gue sampe nggak tega banget liatnya, apalagi denger suara gergaji mesin yang buat motong orang dan sebagainya. Mana temen gue juga pada ngeri sendiri. Yang satu sibuk mainan hape saking takutnya dan yang satunya sibuk jerat-jerit sama gue hehehehe. Yang bikin gue sama temen gue lebih heboh lagi ya mas-mas di sebelah temen gue. Sumpah, itu mas-mas cablak banget, bikin suasana makin suram semi ngocol! Huaaaaa... pokoknya itu film Indonesia yang keren tapi sekaligus nggak banget deh. Gue sampe pengen nangis nontonnya saking nggak tega plus jijik liat darah yang moncrot-moncrot! Lebih banyakan ini deh kayanya darah yang dipake daripada Ninja Assasin. Huhuuu :(

Waktu itu film selesai, gue sama temen-temen gue langsung rasanya pengen sujud syukur akhirnya selesai juga itu film. Habi itu selesai, gue langsung lemes dan minta pulang sama anak-anak. Kami pun segera mencari taksi dan pulang! Sampai di kost, anak-anak pada parno semua, alhasil kami tidur kaya pepes bertiga sekamar!

Pelajaran : Kalau ada dua pilihan, film romantis atau triler, pilihlah film romantis aja kalo lo ga bener-bener punya nyali!

Comments

Popular posts from this blog

Nggerus

Nggerus adalah perasaan ketika sesuatu yang kita pengen ternyata malah jadi milik orang lain . Juga ketika kita merasa hati kita udah berkeping-keping tapi nggak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya utuh kembali . Dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu . Menunggu sampai waktu bisa menyembuhkan, menunggu hingga ada seseorang yang bersedia memungut kembali kepingan hati kita lalu menyatukannya .

Sweet Escape (details)

Hello! It's May already, huh? Yak, time flies faster than I think.. Seperti yang sudah dijanjikan, aku mau cerita soal perjalanan ke Bromo dan Madakaripura kemarin. Yak, terhitung dari Kamis sampai hari Minggu besok, kampus libur. Super-long-weekend! Dan aku nggak dapat tiket buat pulang ke Jogja. Selain nggak dapat tiket juga Sabtunya aku terpaksa ada kerjaan di Tuban. Itulah yang melatarbelakangi keberangkatanku ke Bromo secara pribadi. Oh iya, ini perjalanan pertamaku bareng anak-anak Palapsi , pecinta alamya Fakultas. Rabu, 16 Mei 2012. Setelah seharian sumpek menyelesaikan laporan sampai nggak sengaja skip kuliah dan baru pulang ke kosan pas Maghrib. Aku menyempatkan diri sekitar 1 jam buat tidur. Nge- charge badan buat perjalanan ke Bromo. Jam 21.00 aku dijemput menuju kampus sambil menunggu anak-anak yang belum datang. Dan wow! Amazing !  Jumlah total anak yang berangkat ada 24, dengan 12 motor. Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat. Perjalanan berangkat ya

Taare Zameen Par

Yak seperti janji aku dalam post sebelum ini, aku sekarang mau cerita soal salah satu film India yang baru aja kemarin aku tonton. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ada temanku yang ngomongin di linimasa Twitter soal film India bagus banget tentang anak disleksia, aku jadi penasaran sama film ini. Fyi, aku emang tertarik banget sama disleksia. Dan akhirnya beberapa waktu yang lalu aku dapat film ini dari salah satu teman kampusku yang namanya Istina. Kemarin aku nonton film ini sama adek. Nganggur banget dan bingung mau ngapain akhirnya aku ngajakin adek nonton film ini. Mau ngajakin nonton film lain tapi takutnya ada adegan aneh-aneh hahaha :)) Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ishaan, seorang anak kecil berumur 8-9 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Orangtuanya yang berharap Ishaan dapat secemerlang kakaknya mulai jengah dengan kelakuan Ishaan yang dinilai bandel, malas dan tidak disiplin namun sangat suka melukis. Ishaan pun dikirim ke sekolah asrama