Skip to main content

Chocolate Chips Pancake

Gue merupakan salah satu penggemar makanan. Dan kali ini gue mau share resep salah satu "cemilan" menurut gue yang yummy plus simpel abis bikinnya. Sebenernya gue pengen sih praktekin ini resep yang gue temuin di Majalah Go Girl edisi Desember ini, masalahnya gue nggak ada wajannya. Besok-besok mungkin gue praktekin pas di Jogja aja kali. Nah kata Bokap gue, makanan ini adalah APEM-nya bule (buat yang gak tau apem, search aja di google, pasti ada), bedanya kue apem dibikinnya pakai santan, kalau kue yang satu ini pakai susu segar. Nah lo, malah ngglambyar kan, yak, resep yang bakalan gue share kali ini adalah PANCAKE! Yah, siapa tau ada yang pengen sekali-sekali sarapan pancake atau pengen makan pancake tapi pas lagi bokek hehehe
Oke, langsung aja ini dia resepnya..




Bahan-bahan:
  • 250 ml susu segar
  • 2 butir telur ayam
  • 50 gram mentega, lelehkan
  • 3 sdm gula pasir
  • 100 gram tepung terigu
  • 10 gram cokelat bubuk (kalau nggak suka chocolate bisa dihilangkan atau diganti dengan tepung terigu)
  • 1 sdt baking powder
  • 75 gr chocolate chips
  • sirup, madu, ice cream, susu kental manis, potongan buah atau keju untuk topping

Cara Membuat:
  1. Untuk adonan, campurkan tepung terigu, gula pasir, baking powder dan cokelat bubuk. Aduk hingga rata dalam mangkuk.
  2. Buat lubang di tengah adonan, lalu tuangkan telur. Aduk terus sampai rata.
  3. Masukkan mentega dan susu cair, aduk hingga halus.
  4. Panaskan wajan dadar, olesi mentega. Usahakan menggunakan api sedang agar tidak cepat gosong.
  5. Tuang satu sendok sayur adonan ke dalam wajan. Taburi chocolate chips. Masak hingga matang. Angkat.
  6. Untuk topping, bisa pilih sesuai selera. Pancake siap disajikan :D






Sumber :
Majalah Go Girl edisi Desember 2010
Google

Comments

Popular posts from this blog

Nggerus

Nggerus adalah perasaan ketika sesuatu yang kita pengen ternyata malah jadi milik orang lain . Juga ketika kita merasa hati kita udah berkeping-keping tapi nggak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya utuh kembali . Dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu . Menunggu sampai waktu bisa menyembuhkan, menunggu hingga ada seseorang yang bersedia memungut kembali kepingan hati kita lalu menyatukannya .

Sweet Escape (details)

Hello! It's May already, huh? Yak, time flies faster than I think.. Seperti yang sudah dijanjikan, aku mau cerita soal perjalanan ke Bromo dan Madakaripura kemarin. Yak, terhitung dari Kamis sampai hari Minggu besok, kampus libur. Super-long-weekend! Dan aku nggak dapat tiket buat pulang ke Jogja. Selain nggak dapat tiket juga Sabtunya aku terpaksa ada kerjaan di Tuban. Itulah yang melatarbelakangi keberangkatanku ke Bromo secara pribadi. Oh iya, ini perjalanan pertamaku bareng anak-anak Palapsi , pecinta alamya Fakultas. Rabu, 16 Mei 2012. Setelah seharian sumpek menyelesaikan laporan sampai nggak sengaja skip kuliah dan baru pulang ke kosan pas Maghrib. Aku menyempatkan diri sekitar 1 jam buat tidur. Nge- charge badan buat perjalanan ke Bromo. Jam 21.00 aku dijemput menuju kampus sambil menunggu anak-anak yang belum datang. Dan wow! Amazing !  Jumlah total anak yang berangkat ada 24, dengan 12 motor. Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat. Perjalanan berangkat ya

Taare Zameen Par

Yak seperti janji aku dalam post sebelum ini, aku sekarang mau cerita soal salah satu film India yang baru aja kemarin aku tonton. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ada temanku yang ngomongin di linimasa Twitter soal film India bagus banget tentang anak disleksia, aku jadi penasaran sama film ini. Fyi, aku emang tertarik banget sama disleksia. Dan akhirnya beberapa waktu yang lalu aku dapat film ini dari salah satu teman kampusku yang namanya Istina. Kemarin aku nonton film ini sama adek. Nganggur banget dan bingung mau ngapain akhirnya aku ngajakin adek nonton film ini. Mau ngajakin nonton film lain tapi takutnya ada adegan aneh-aneh hahaha :)) Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ishaan, seorang anak kecil berumur 8-9 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Orangtuanya yang berharap Ishaan dapat secemerlang kakaknya mulai jengah dengan kelakuan Ishaan yang dinilai bandel, malas dan tidak disiplin namun sangat suka melukis. Ishaan pun dikirim ke sekolah asrama