Skip to main content

Ingkar

Gerimis ini mengingatkanku padamu, cerita lamaku yang tak akan pernah aku lupakan. Malam itu di teras depan rumahku.
'Besok pas kuliah mau ngambil apa, Nduk?' tanyamu tiba-tiba.
'Gak tau. Pengennya kedokteran. Kamu, Jake?' kataku bimbang, toh aku masih kelas dua SMA.
'Mau jadi dokter anak ya?' tanyamu, menanggapiku dengan serius pernyataanku.
'Iya,' jawabku sedikit tersipu.
'Kamu pengen aku jadi apa?' tanyamu padaku, serius.
'Jadi apa aja terserah, asal jangan jadi orang jahat.'
Kamu hanya tertawa, tawa yang begitu lepas. Tawa yang membuatku ikut tertawa, sama lepasnya..
'Aku mau jadi diplomat. Ya minimal pejabat DPR lah,' katamu dengan gayamu yang sok seperti biasa.
'Boleh-boleh, asal jangan jadi anggota DPR yang tidur pas rapat,' candaku.
'Kalo jadi anggota DPR yang punya istri banyak?' tanyamu tengil.
Waktu itu memang sedang ada skandal anggota DPR yang berhubungan dengan istri kedua. Errr.. Atau soal video mesum, entahlah aku lupa.
'Oh jadi gitu, perlu dibukain pintu pagar?' kataku pura-pura ngambek.
'Tega ya kamu ngusir aku?' tanyamu sok dramatis.
Aku dan kamu tertawa bersama. Menertawakan opera sabun dadakan kita.
'Eh, by the way, aku emang punya impian terpendam buat jadi istri pejabat apa staff kedubes lho, syukur-syukur kedubesnya,' kataku malu-malu.
'Yaudah, pas kan? Aku nanti masuk HI, kamu masuk Kedokteran,' katamu sambil mengusap kepalaku.
Aku tak menyangka itu adalah obrolan serius kita yang terakhir. Obrolan tentang masa depan kita. Obrolan yang masih aku kenang meskipun telah lewat dua tahun, meskipun kamu telah tiada..

Maafkan aku yang tak bisa menepati janjiku, sama seperti kamu yang tak menepati janjimu juga..



Stasiun Kotabaru, Malang
2 Januari 2011 -- 19.39

Comments

Post a Comment

Silahkan komen :)

Popular posts from this blog

Nggerus

Nggerus adalah perasaan ketika sesuatu yang kita pengen ternyata malah jadi milik orang lain . Juga ketika kita merasa hati kita udah berkeping-keping tapi nggak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya utuh kembali . Dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu . Menunggu sampai waktu bisa menyembuhkan, menunggu hingga ada seseorang yang bersedia memungut kembali kepingan hati kita lalu menyatukannya .

Sweet Escape (details)

Hello! It's May already, huh? Yak, time flies faster than I think.. Seperti yang sudah dijanjikan, aku mau cerita soal perjalanan ke Bromo dan Madakaripura kemarin. Yak, terhitung dari Kamis sampai hari Minggu besok, kampus libur. Super-long-weekend! Dan aku nggak dapat tiket buat pulang ke Jogja. Selain nggak dapat tiket juga Sabtunya aku terpaksa ada kerjaan di Tuban. Itulah yang melatarbelakangi keberangkatanku ke Bromo secara pribadi. Oh iya, ini perjalanan pertamaku bareng anak-anak Palapsi , pecinta alamya Fakultas. Rabu, 16 Mei 2012. Setelah seharian sumpek menyelesaikan laporan sampai nggak sengaja skip kuliah dan baru pulang ke kosan pas Maghrib. Aku menyempatkan diri sekitar 1 jam buat tidur. Nge- charge badan buat perjalanan ke Bromo. Jam 21.00 aku dijemput menuju kampus sambil menunggu anak-anak yang belum datang. Dan wow! Amazing !  Jumlah total anak yang berangkat ada 24, dengan 12 motor. Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat. Perjalanan berangkat ya

Taare Zameen Par

Yak seperti janji aku dalam post sebelum ini, aku sekarang mau cerita soal salah satu film India yang baru aja kemarin aku tonton. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ada temanku yang ngomongin di linimasa Twitter soal film India bagus banget tentang anak disleksia, aku jadi penasaran sama film ini. Fyi, aku emang tertarik banget sama disleksia. Dan akhirnya beberapa waktu yang lalu aku dapat film ini dari salah satu teman kampusku yang namanya Istina. Kemarin aku nonton film ini sama adek. Nganggur banget dan bingung mau ngapain akhirnya aku ngajakin adek nonton film ini. Mau ngajakin nonton film lain tapi takutnya ada adegan aneh-aneh hahaha :)) Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ishaan, seorang anak kecil berumur 8-9 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Orangtuanya yang berharap Ishaan dapat secemerlang kakaknya mulai jengah dengan kelakuan Ishaan yang dinilai bandel, malas dan tidak disiplin namun sangat suka melukis. Ishaan pun dikirim ke sekolah asrama