Skip to main content

Final Harry Potter

Hello guys! Apa kabar liburan kalian? Menyenangkan? Di rumah aja? Garing? Gimanapun rasanya liburan kalian, tetep happy ya! Setidaknya kalian akan merindukan rasanya liburan pas udah digeber sama banyak banget urusan kalian hihihi *curhat*


Hari ini pemutaran perdana Harry Potter di Indonesia setelah sempat ada masalah perpajakan itu dan GUE UDAH NONTON HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS PART 2 LOH! *pamer*

Meskipun ya cuma yang di 21 dan itupun cuma yang 2D tapi setidaknya penantian gue selama 10 tahun terbayar sudah! Serius ya gue suka banget ini film. Meskipun endingnya sedikit konyol dan enggak banget menurut gue. Aaaah, di tengah film pas bagian Harry masuk ke pensieve-nya Snape mengharukan banget sumpaaaah! Dan yang paling menyedihkan adalah pas filmnya udah kelar.

Nggak ada lagi Harry, Ron, Hermione, Malfoy, Fred & George yang ditungguin tiap tahunnya. Nggak ada lagi, "Ntar seri berikutnya HarPot nonton bareng ya?" Rasanya ada yang hilang gitu. Oke ini kedengaran lebay mungkin. Tapi buat orang macam gue yang ngikutin Harry Potter dari mulai buku sampai filmnya dari yang pertama sampai yang terakhir ini, rasanya bener-bener kaya ada yang hilang. Ada perasaan lega sekaligus sesak. Kaya putus cinta mungkin. *halah*

Dan hari ini lagi-lagi gue nonton Harry Potter sama my-best-bitch Ama! Meskipun pake galau tiket segala yang nggak usah dijelaskan disini, akhirnya kami tetap nonton pas pemutaran hari pertama. Dan finally, setelah 7 tahun kami berteman punya foto bareng yang normal setelah foto bareng sebelumnya adalah foto di kaca burem taman pintar!


P.S. : Aku kok udah kangen rutinitas yang namanya kuliah ya? :(

Comments

  1. gue juga udah nonton, tapi entar nonton lagi deh yg 3D-nya. :))

    ReplyDelete
  2. agree! gue juga mau nonton 3D nyaaa, keren yaa :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Silahkan komen :)

Popular posts from this blog

Nggerus

Nggerus adalah perasaan ketika sesuatu yang kita pengen ternyata malah jadi milik orang lain . Juga ketika kita merasa hati kita udah berkeping-keping tapi nggak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya utuh kembali . Dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu . Menunggu sampai waktu bisa menyembuhkan, menunggu hingga ada seseorang yang bersedia memungut kembali kepingan hati kita lalu menyatukannya .

Sweet Escape (details)

Hello! It's May already, huh? Yak, time flies faster than I think.. Seperti yang sudah dijanjikan, aku mau cerita soal perjalanan ke Bromo dan Madakaripura kemarin. Yak, terhitung dari Kamis sampai hari Minggu besok, kampus libur. Super-long-weekend! Dan aku nggak dapat tiket buat pulang ke Jogja. Selain nggak dapat tiket juga Sabtunya aku terpaksa ada kerjaan di Tuban. Itulah yang melatarbelakangi keberangkatanku ke Bromo secara pribadi. Oh iya, ini perjalanan pertamaku bareng anak-anak Palapsi , pecinta alamya Fakultas. Rabu, 16 Mei 2012. Setelah seharian sumpek menyelesaikan laporan sampai nggak sengaja skip kuliah dan baru pulang ke kosan pas Maghrib. Aku menyempatkan diri sekitar 1 jam buat tidur. Nge- charge badan buat perjalanan ke Bromo. Jam 21.00 aku dijemput menuju kampus sambil menunggu anak-anak yang belum datang. Dan wow! Amazing !  Jumlah total anak yang berangkat ada 24, dengan 12 motor. Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat. Perjalanan berangkat ya

Taare Zameen Par

Yak seperti janji aku dalam post sebelum ini, aku sekarang mau cerita soal salah satu film India yang baru aja kemarin aku tonton. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ada temanku yang ngomongin di linimasa Twitter soal film India bagus banget tentang anak disleksia, aku jadi penasaran sama film ini. Fyi, aku emang tertarik banget sama disleksia. Dan akhirnya beberapa waktu yang lalu aku dapat film ini dari salah satu teman kampusku yang namanya Istina. Kemarin aku nonton film ini sama adek. Nganggur banget dan bingung mau ngapain akhirnya aku ngajakin adek nonton film ini. Mau ngajakin nonton film lain tapi takutnya ada adegan aneh-aneh hahaha :)) Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ishaan, seorang anak kecil berumur 8-9 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Orangtuanya yang berharap Ishaan dapat secemerlang kakaknya mulai jengah dengan kelakuan Ishaan yang dinilai bandel, malas dan tidak disiplin namun sangat suka melukis. Ishaan pun dikirim ke sekolah asrama