Skip to main content

Kebohongan

Ini mungkin jadi semacam postingan galau. Tapi biarin ya..


Aku tidak pernah setuju dengan segala konsep kebohongan, apapun bentuknya. Termasuk dengan konsep white lie yang sering orang bilang. Buatku, bohong ya bohong. Nggak peduli apa yang kalian tutupi dengan kebohongan itu, tetap saja namanya bohong. Toh yang namanya bohong di akhirat nanti pasti bakalan dihitung sebagai bohong meskipun tujuannya buat menyelamatkan nyawa orang sekalipun. Yang ada nanti bakalan ditimbang keduanya. Yang satu sebagai amalan buruk dan yang satu amalan baik. Oke, ini terlalu jauh. Back to the topic.

Termasuk konsep kebohongan atau entah-apa-namanya-ini, bahwa seseorang menyembunyikan kenyataan dari aku dengan alibi karena nggak enak sama aku. Aku nggak bisa terima. Kenapa harus aku yang dijadikan alasan?

Rasanya aku pengen memperpanjang hal yang udah lewat dari lima bulan ini. Tadi aku cerita ke Rizqi and get no response. Aku jadi mikir ulang buat, aku childish sekali ya kalo mau memperpanjang hal remeh-temeh kaya gini. Sebenernya so what? Aku mau menuntut alasan kebohongan mereka? Nggak guna. Aku mau marah sama mereka? Telat banget.

Jadi mending kayaknya aku biarin aja deh hal kaya gini ini, karma does exist kok! Lagian banyak banget hal yang punya urgensi lebih daripada hal-hal semacam nggak penting gini. Semangat, Far! :)

But remember this: I always forgive but I never forget.

Comments

  1. Wow. Yang ini lebih serem. Memaafkan tapi tak pernah melupakan kesalahan orang lain. :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Silahkan komen :)

Popular posts from this blog

Nggerus

Nggerus adalah perasaan ketika sesuatu yang kita pengen ternyata malah jadi milik orang lain . Juga ketika kita merasa hati kita udah berkeping-keping tapi nggak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya utuh kembali . Dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu . Menunggu sampai waktu bisa menyembuhkan, menunggu hingga ada seseorang yang bersedia memungut kembali kepingan hati kita lalu menyatukannya .

Sweet Escape (details)

Hello! It's May already, huh? Yak, time flies faster than I think.. Seperti yang sudah dijanjikan, aku mau cerita soal perjalanan ke Bromo dan Madakaripura kemarin. Yak, terhitung dari Kamis sampai hari Minggu besok, kampus libur. Super-long-weekend! Dan aku nggak dapat tiket buat pulang ke Jogja. Selain nggak dapat tiket juga Sabtunya aku terpaksa ada kerjaan di Tuban. Itulah yang melatarbelakangi keberangkatanku ke Bromo secara pribadi. Oh iya, ini perjalanan pertamaku bareng anak-anak Palapsi , pecinta alamya Fakultas. Rabu, 16 Mei 2012. Setelah seharian sumpek menyelesaikan laporan sampai nggak sengaja skip kuliah dan baru pulang ke kosan pas Maghrib. Aku menyempatkan diri sekitar 1 jam buat tidur. Nge- charge badan buat perjalanan ke Bromo. Jam 21.00 aku dijemput menuju kampus sambil menunggu anak-anak yang belum datang. Dan wow! Amazing !  Jumlah total anak yang berangkat ada 24, dengan 12 motor. Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat. Perjalanan berangkat ya

Taare Zameen Par

Yak seperti janji aku dalam post sebelum ini, aku sekarang mau cerita soal salah satu film India yang baru aja kemarin aku tonton. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ada temanku yang ngomongin di linimasa Twitter soal film India bagus banget tentang anak disleksia, aku jadi penasaran sama film ini. Fyi, aku emang tertarik banget sama disleksia. Dan akhirnya beberapa waktu yang lalu aku dapat film ini dari salah satu teman kampusku yang namanya Istina. Kemarin aku nonton film ini sama adek. Nganggur banget dan bingung mau ngapain akhirnya aku ngajakin adek nonton film ini. Mau ngajakin nonton film lain tapi takutnya ada adegan aneh-aneh hahaha :)) Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ishaan, seorang anak kecil berumur 8-9 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Orangtuanya yang berharap Ishaan dapat secemerlang kakaknya mulai jengah dengan kelakuan Ishaan yang dinilai bandel, malas dan tidak disiplin namun sangat suka melukis. Ishaan pun dikirim ke sekolah asrama