Sunyi adalah ketiadaan hariku tanpamu setelah kamu tiba-tiba beranjak pergi. Tanpa kabar dan tanpa kata. Tanpa kecupan di dahiku, tanpa pelukan, tanpa lambaian tangan, tanpa ucapan perpisahan. Bukankah seharusnya semua masih bisa kita bicarakan? Bukankah semua masih bisa kita perbaiki? Atau memang sudah tak ada niatan darimu untuk kembali menjadi kita yang dahulu?
Lalu perlahan aku menyadari bahwa sunyi bukanlah ketika kamu pergi. Tapi ketika aku tak bisa menerima kepergianmu. Kepergianmu adalah hal yang sama dengan kepergian orang-orang lain dari kehidupanku. Aku memang akan menangis sesaat, lalu setelah itu aku akan baik-baik saja. Maka nanti, aku berjanji pada diriku sendiri bahwa kesunyian itu tak akan berlangsung lama.
Lalu perlahan aku menyadari bahwa sunyi bukanlah ketika kamu pergi. Tapi ketika aku tak bisa menerima kepergianmu. Kepergianmu adalah hal yang sama dengan kepergian orang-orang lain dari kehidupanku. Aku memang akan menangis sesaat, lalu setelah itu aku akan baik-baik saja. Maka nanti, aku berjanji pada diriku sendiri bahwa kesunyian itu tak akan berlangsung lama.
Comments
Post a Comment
Silahkan komen :)