Skip to main content

Kata

Menyusuri lorong yang gelap dan sunyi. Kemudian tiba-tiba semua membias menjadi kenangan beberapa tahun silam. Lima. Mungkin enam tahun yang lalu. Ada satu orang yang tak pernah aku kenal dengan pasti. Satu orang yang benar-benar menamparku sekaligus menguatkanku dengan kata-katanya.

Suatu sore yang gelap dan basah, kita berjalan menyusuri lorong-lorong sekolah yang asing bagiku. Sekali dua kali sapaan ditujukan untukmu. Sekali dua kali pula itu tatapan iri dan bertanya-tanya tampak dari raut wajah mereka.

Hujan mereda kemudian, tetapi badai malah memayungi kita. Entah kenapa, aku memicu apa. Kamu pun mengeluarkan kata-kata yang membuat kita tak pernah bicara lagi. Hingga sekarang.
Kamu egois sama dirimu sendiri, buat apa kamu merasa kalah terus? Kamu akan jadi perempuan yang hebat, perempuan yang kuat. Tapi kamu nggak boleh kaya sekarang.
Aku tak pernah ingat dengan pasti apa yang kamu katakan waktu itu. Tetapi kurang lebih dan tak jauh-jauh dari kalimat itu. Dulu aku selalu berusaha melupakan kata-katamu waktu itu. Tetapi aku sadar, mungkin, kata-katamu waktu itu adalah salah satu yang membuatku seperti sekarang.


F.

Comments

Popular posts from this blog

Nggerus

Nggerus adalah perasaan ketika sesuatu yang kita pengen ternyata malah jadi milik orang lain . Juga ketika kita merasa hati kita udah berkeping-keping tapi nggak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya utuh kembali . Dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu . Menunggu sampai waktu bisa menyembuhkan, menunggu hingga ada seseorang yang bersedia memungut kembali kepingan hati kita lalu menyatukannya .

Sweet Escape (details)

Hello! It's May already, huh? Yak, time flies faster than I think.. Seperti yang sudah dijanjikan, aku mau cerita soal perjalanan ke Bromo dan Madakaripura kemarin. Yak, terhitung dari Kamis sampai hari Minggu besok, kampus libur. Super-long-weekend! Dan aku nggak dapat tiket buat pulang ke Jogja. Selain nggak dapat tiket juga Sabtunya aku terpaksa ada kerjaan di Tuban. Itulah yang melatarbelakangi keberangkatanku ke Bromo secara pribadi. Oh iya, ini perjalanan pertamaku bareng anak-anak Palapsi , pecinta alamya Fakultas. Rabu, 16 Mei 2012. Setelah seharian sumpek menyelesaikan laporan sampai nggak sengaja skip kuliah dan baru pulang ke kosan pas Maghrib. Aku menyempatkan diri sekitar 1 jam buat tidur. Nge- charge badan buat perjalanan ke Bromo. Jam 21.00 aku dijemput menuju kampus sambil menunggu anak-anak yang belum datang. Dan wow! Amazing !  Jumlah total anak yang berangkat ada 24, dengan 12 motor. Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat. Perjalanan berangkat ya

Taare Zameen Par

Yak seperti janji aku dalam post sebelum ini, aku sekarang mau cerita soal salah satu film India yang baru aja kemarin aku tonton. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ada temanku yang ngomongin di linimasa Twitter soal film India bagus banget tentang anak disleksia, aku jadi penasaran sama film ini. Fyi, aku emang tertarik banget sama disleksia. Dan akhirnya beberapa waktu yang lalu aku dapat film ini dari salah satu teman kampusku yang namanya Istina. Kemarin aku nonton film ini sama adek. Nganggur banget dan bingung mau ngapain akhirnya aku ngajakin adek nonton film ini. Mau ngajakin nonton film lain tapi takutnya ada adegan aneh-aneh hahaha :)) Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ishaan, seorang anak kecil berumur 8-9 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Orangtuanya yang berharap Ishaan dapat secemerlang kakaknya mulai jengah dengan kelakuan Ishaan yang dinilai bandel, malas dan tidak disiplin namun sangat suka melukis. Ishaan pun dikirim ke sekolah asrama