Halo! *bersihin debu di dashboard*
Woaaa, terakhir bikin postingan ternyata sudah hampir 3 bulan yang lalu. Apa kabar? Hidupku nyaris nggak menetap selama 3 bulan terakhir. Bali, bolak-balik Jogja-Surabaya yang tiada habisnya, dan pulang kampung ke Brebes. Selama perjalanan itu, banyak hal yang aku pelajari, rasanya aku terlalu kecil dan nggak tau apa-apa tentang hidup sebelumnya.
Perjalanan ke Bali pada bulan Mei waktu itu sebenarnya bukan untuk jalan-jalan, mendadak ada panggilan interview di salah satu Bank BUMN yang kebetulan aku apply di Denpasar karena tinggal itu yang buka hehe. Di Bali itu akhirnya malah menemani Mbakku yang domisili di sana lahiran. Ini perjalanan pertama yang membuatku langsung *deg*, proses lahiran tuh nggak cepat dan tampak menyiksa. Pertaruhan nyawa. Dulu sewaktu aku umur 6 tahun pernah sih ada di kondisi harus menemani ibu untuk lahiran adek, tapi waktu itu belum terlalu paham. Semacam jadi titik dimana, duh aku cewek. Cepat atau lambat aku juga akan merasakan pengalamannya mbakku. Jadilah selama beberapa hari di sana aku membantu mengurus adek bayi. Lepas dari lahiran, ternyata ada proses baru, sedihnya mbakku untuk bisa ngasih ASI sewaktu ASI-nya masih belum keluar banyak. Duh. Salut deh buat para ibu, janganlah meremehkan ibu. Buat para lakik, jangan sia-siain perempuan :')
Sedangkan pulangku ke Jogja seminggu selepas dari Bali, awal Ramadhan ternyata membuatku harus tinggal di rumah sampai selepas Lebaran. Keadaan di rumah sangat tidak memungkinkanku untuk terlalu banyak bepergian. Om, atau adik Ibu, masuk rumah sakit. Ibu dan Bapak pun sering bolak-balik Wonosari-Sleman-Magelang selama Om di rumah sakit. Akan tetapi Allah mungkin tidak menghendaki beliau tersiksa lebih lama, sehingga setelah dua minggu beliau di RS, beliau meninggal. Tentunya menjadi duka yang mendalam bagi keluarga kami. Begitulah mungkin proses yang harus dijalani keluarga-besar-yang-kecil-kami. Selama beliau di rumah sakit, banyak sekali pelajaran yang kami semua dapatkan. Mungkin nanti di lain tulisan :)
Perjalananku dilanjutkan pada hari lebaran kedua, yaitu pulang kampung, mudik. Woaaa, di kampung pun banyak hal yang aku peroleh. Setelah semua yang aku alami, ternyata aku punya sudut pandang tentang hidup yang agak berbeda. Di sana aku juga melihat bagaimana usaha orangtua yang berjuang dan memberikan semuanya untuk pendidikan anak-anaknya meskipun mereka harus hidup sangat sederhana, makan seadanya, bahkan tidak memperdulikan kondisi rumah yang sudah memprihatinkan. Salut.
Huaaah, rasanya udah terlalu banyak cerita. Sudah dulu, semoga bisa menulis postingan yang lain dalam waktu dekat. Doakan juga ndang dapat kerja. Lagi jadi job seeker nih!
Love,
F.
Woaaa, terakhir bikin postingan ternyata sudah hampir 3 bulan yang lalu. Apa kabar? Hidupku nyaris nggak menetap selama 3 bulan terakhir. Bali, bolak-balik Jogja-Surabaya yang tiada habisnya, dan pulang kampung ke Brebes. Selama perjalanan itu, banyak hal yang aku pelajari, rasanya aku terlalu kecil dan nggak tau apa-apa tentang hidup sebelumnya.
Perjalanan ke Bali pada bulan Mei waktu itu sebenarnya bukan untuk jalan-jalan, mendadak ada panggilan interview di salah satu Bank BUMN yang kebetulan aku apply di Denpasar karena tinggal itu yang buka hehe. Di Bali itu akhirnya malah menemani Mbakku yang domisili di sana lahiran. Ini perjalanan pertama yang membuatku langsung *deg*, proses lahiran tuh nggak cepat dan tampak menyiksa. Pertaruhan nyawa. Dulu sewaktu aku umur 6 tahun pernah sih ada di kondisi harus menemani ibu untuk lahiran adek, tapi waktu itu belum terlalu paham. Semacam jadi titik dimana, duh aku cewek. Cepat atau lambat aku juga akan merasakan pengalamannya mbakku. Jadilah selama beberapa hari di sana aku membantu mengurus adek bayi. Lepas dari lahiran, ternyata ada proses baru, sedihnya mbakku untuk bisa ngasih ASI sewaktu ASI-nya masih belum keluar banyak. Duh. Salut deh buat para ibu, janganlah meremehkan ibu. Buat para lakik, jangan sia-siain perempuan :')
Sedangkan pulangku ke Jogja seminggu selepas dari Bali, awal Ramadhan ternyata membuatku harus tinggal di rumah sampai selepas Lebaran. Keadaan di rumah sangat tidak memungkinkanku untuk terlalu banyak bepergian. Om, atau adik Ibu, masuk rumah sakit. Ibu dan Bapak pun sering bolak-balik Wonosari-Sleman-Magelang selama Om di rumah sakit. Akan tetapi Allah mungkin tidak menghendaki beliau tersiksa lebih lama, sehingga setelah dua minggu beliau di RS, beliau meninggal. Tentunya menjadi duka yang mendalam bagi keluarga kami. Begitulah mungkin proses yang harus dijalani keluarga-besar-yang-kecil-kami. Selama beliau di rumah sakit, banyak sekali pelajaran yang kami semua dapatkan. Mungkin nanti di lain tulisan :)
Perjalananku dilanjutkan pada hari lebaran kedua, yaitu pulang kampung, mudik. Woaaa, di kampung pun banyak hal yang aku peroleh. Setelah semua yang aku alami, ternyata aku punya sudut pandang tentang hidup yang agak berbeda. Di sana aku juga melihat bagaimana usaha orangtua yang berjuang dan memberikan semuanya untuk pendidikan anak-anaknya meskipun mereka harus hidup sangat sederhana, makan seadanya, bahkan tidak memperdulikan kondisi rumah yang sudah memprihatinkan. Salut.
Huaaah, rasanya udah terlalu banyak cerita. Sudah dulu, semoga bisa menulis postingan yang lain dalam waktu dekat. Doakan juga ndang dapat kerja. Lagi jadi job seeker nih!
Love,
F.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletejob seeeker cieee
ReplyDelete