Skip to main content

Nggak Harus Ke Mall, kan?

Kata orang Surabaya adalah kota Metropolitan yang banyak mall-nya. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini hasrat gue nge-mall itu sedikit berkurang. Yang biasanya sebulan sekali pasti ke mall entah buat ngapain, nganter temen atau sekedar jalan-jalan. Dulu sih sering banget buat nonton, tapi semenjak film luar banyak yang diblokir dan housemate gue jual film, akhirnya gue jadi jarang banget ke bioskop hehe

Bulan ini gue sama sekali belum menyentuh mall. Padahal ini bulan Mei yang artinya ada Surabaya Shopping Festival dan ini udah akhir bulan. Bulan ini gue cuma melancong ke Jogja, Toko Buku, Hi-Tech, tempat-tempat kuliner macam Soto Cak Har sama mie ayam Jakarta di sekitaran Kebun Bibit, dan yang barusan kemaren gue datengin sama sepupu gue si Eris adalah Pasar Wonokromo! Di atasnya emang ada DTC sih, tapi gue sama dia cuma mampir makan aja di sana. Habis itu aku sama dia langsung menjelajah pasarnya.


Hal yang paling aku suka dari belanja di pasar itu bisa nawar, kita lebih banyak berinteraksi sama orang dan itu menurutku menyenangkan. Kadang emang bahasanya aku nggak ngerti, tapi kan ada Eris yang lebih expert berbahasa Jawa ala orang Jawa Timur hihi. Emang sih panas, rada kotor juga kadang-kadang, bau. Tapi ya asyik aja belanja di pasar itu. Selain emang karena lebih murah tentunya :D

Yang lucu dari perjalananku kemaren sama si Eris adalah berhubung kami nggak hafal jalanan yang super duper ruwet di dalam pasar, kami jadi sering banget nyasar. Tau-tau balik ke tempat yang udah dilewatin sampai beberapa kali hihi. Barang-barang yang kami dapatkan adalah jajan sebanyak 7 kotak kali 20 biji buat reward ngerjain tugas. Lalu beberapa barang-barang lucu dan unik hahah *aku nggak mau nyebutin :3

Dan yang lebih lucu adalah ketika kami nawar harga dan harganya nggak cocok terus aku sama Eris tinggal pergi. Dan ternyata barang dengan warna yang kami cari dan harganya paling murah itu ada di tempat yang udah kami tinggal. Baaah itu rasanya harga diri banget kalo mau balik. Untung aja aku sama Eris nemu barang dengan kualitas yang lebih bagus meskipun harganya lebih mahal dikiiiiiiit. Kinda smart buyer, huh? :3

Yak dan pada akhirnya aku pulang dengan hati senang riang soalnya dapat barang banyak dengan harga murah dan aku nggak suntuk lagi. Habis nemu orang-orang lucu di pasar wekekek :p

Tips belanja di Pasar :
  1. Buat list barang yang mau dibeli
  2. Berpenampilanlah biasa saja dan jangan terlalu mencolok. Contoh: kemaren gue cuma pake kaos lengan panjang + celana jeans dan sendal.
  3. Nggak usah bawa barang bawaan yang banyak, tapi usahakan membawa tas yang gedhe biar muat banyak barang. Cukup bawa diri, dompet/duit aja dan alat komunikasi.
  4. Siapkan sebagian duit di kantong atau tempat yang mudah dijangkau, jadi nggak usah ribet-ribet buka tutup dompet yang akan mengundang tindak kejahatan huahaha
  5. Ketika berinteraksi dengan penjual usahakan berinteraksi dengan bahasa daerah setempat biar dikasih murah. Bila perlu mengakulah sebagai tetangga si penjual #eh :p

Kayaknya segitu aja deh tips dari gue. Ngantuk. Nighty night sleepless people! Have a great weekend! :D

Comments

Post a Comment

Silahkan komen :)

Popular posts from this blog

Nggerus

Nggerus adalah perasaan ketika sesuatu yang kita pengen ternyata malah jadi milik orang lain . Juga ketika kita merasa hati kita udah berkeping-keping tapi nggak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya utuh kembali . Dan yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu . Menunggu sampai waktu bisa menyembuhkan, menunggu hingga ada seseorang yang bersedia memungut kembali kepingan hati kita lalu menyatukannya .

Sweet Escape (details)

Hello! It's May already, huh? Yak, time flies faster than I think.. Seperti yang sudah dijanjikan, aku mau cerita soal perjalanan ke Bromo dan Madakaripura kemarin. Yak, terhitung dari Kamis sampai hari Minggu besok, kampus libur. Super-long-weekend! Dan aku nggak dapat tiket buat pulang ke Jogja. Selain nggak dapat tiket juga Sabtunya aku terpaksa ada kerjaan di Tuban. Itulah yang melatarbelakangi keberangkatanku ke Bromo secara pribadi. Oh iya, ini perjalanan pertamaku bareng anak-anak Palapsi , pecinta alamya Fakultas. Rabu, 16 Mei 2012. Setelah seharian sumpek menyelesaikan laporan sampai nggak sengaja skip kuliah dan baru pulang ke kosan pas Maghrib. Aku menyempatkan diri sekitar 1 jam buat tidur. Nge- charge badan buat perjalanan ke Bromo. Jam 21.00 aku dijemput menuju kampus sambil menunggu anak-anak yang belum datang. Dan wow! Amazing !  Jumlah total anak yang berangkat ada 24, dengan 12 motor. Sekitar jam 11 malam kami pun berangkat. Perjalanan berangkat ya

Taare Zameen Par

Yak seperti janji aku dalam post sebelum ini, aku sekarang mau cerita soal salah satu film India yang baru aja kemarin aku tonton. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ada temanku yang ngomongin di linimasa Twitter soal film India bagus banget tentang anak disleksia, aku jadi penasaran sama film ini. Fyi, aku emang tertarik banget sama disleksia. Dan akhirnya beberapa waktu yang lalu aku dapat film ini dari salah satu teman kampusku yang namanya Istina. Kemarin aku nonton film ini sama adek. Nganggur banget dan bingung mau ngapain akhirnya aku ngajakin adek nonton film ini. Mau ngajakin nonton film lain tapi takutnya ada adegan aneh-aneh hahaha :)) Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ishaan, seorang anak kecil berumur 8-9 tahun yang mengalami kesulitan belajar. Orangtuanya yang berharap Ishaan dapat secemerlang kakaknya mulai jengah dengan kelakuan Ishaan yang dinilai bandel, malas dan tidak disiplin namun sangat suka melukis. Ishaan pun dikirim ke sekolah asrama