Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2011

when there's "nothing" to do

Heyhooo.   Today is Tuesday, 29th of November. It means   the day after tomorrow   (?) is Desember.   Oke, berhubung bahasanya acak-acakan pake bahasa Indonesia aja deh ya. Yak, hari ini Selasa tanggal 29 November, lusa udah Desember! Berbahagialah buat para anak kos yang gajian tanggal 1!   Which is   itu bukan gue sebenernya. Tapi entahlah aku udah pengen   skip   ke Desember aja. Kenapa? Soalnya dengan masuknya kita ke bulan Desember maka semakin dekatlah ke bulan Januari yang artinya berakhirlah semeseter ini dan aku bisa pulang ke Jogja! Dan FYI aja, tanggal 1 Desember my Mom ulangtahuuun.. J Setelah semalem tidur supernyenyak abis, bangun tidur aku langsung menuju ke balkon dan melihat mendungnya Surabaya. Bau-bau skip kelas sudah tercium. Sekitar jam 8 ternyata hujan padahal jam setengah 10 aku ada kelas. Akhirnya aku dan Eris memutuskan buat   skip   kelas. Entah sial atau beruntung ternyata tepat jam setengah 10 hujannya ...

Kangen!

Iya kangen banget ngeblog di sini. Banyak banget yang pengen aku ceritain tapi sometimes aku ngerasa ceritaku nggak penting. Tapi aku pengen ceritaaa! Well , hari ini aku mau cerita soal apa yang aku lakuin seminggu ini. Penting nggak penting bodo amat. Senin Hmm, hari menyebalkan dan nggak fit abis, bahkan aku skip kelas pagi, kelas Kode Etik. Tapi masuk kelas Konstruksi Alat Ukur meskipun di dalem kelas malah ribut dan sesekali dilirik dosennya. Then nggambas nungguin kelas Dasar Metodologi Penelitian jam setengah 2 yang ternyata kosong. Dan akhirnya aku pulang ke kosan dan tidur sampe nyaris Maghrib! Selasa Masih dalam mood yang rada nggak beres sih, kuliah cuma satu doang dan itu ngerjain Tes Pauli sodara-sodaraaa! Buat yang nggak tau apa itu Pauli silahkan googling hahaha. Habis gitu makan, dan pas tengah-tengah makan hujan sodara-sodaraaa padahal rencananya habis makan mau pulang! Alhasil baru pulang jam setengah 4 mungkin. Dan malah nonton tipi di lobi lantai ...

Perpisahan

Aku ingat kapan terakhir kali kita berjumpa. Di saat kita berada di bandara. Iya, bandara. Tempat banyak orang kembali bertemu dan.. berpisah. Ada yang beruntung dapat bertemu kembali. Dan tak sedikit yang tak punya kesempatan itu (bertemu). Maka bandara adalah tempat yang hangat; setidaknya menurutku. Di sana ada pelukan, ada air mata kadang, ada senyum. Semua tanda-tanda saling mengasihi rasanya bisa ditemukan di tempat itu. Sekali lagi, ini hanya opini. Melepas kepergian seseorang itu bukan hal mudah. Apalagi orang yang berarti di kehidupan kita. Tapi memang perpisahan itu mutlak karena dia berhubungan dengan waktu. Waktu yang telah cukup untuk kita bersama orang itu. Dan dari sekian banyak relativitas yang ada di muka bumi, waktu adalah yang paling pasti. Maka siapa yang bisa melawan waktu? Untuk siapapun yang sedang bersama dengan orang yang kalian sayang, manfaatkan waktu kalian! Dan untuk  siapapun yang akan, sedang dan baru saja mengalami perpisahan, be tough ! There's a go...

Konsep Kita

Konsep tentang kita selalu berakhir pada konsep saja, nggak ada operasionalisasinya. Konsep tentang kita  hanya berakhir di otakku saja; di pikiranku saja. Hanya hidup di sana, di dunia sempit imajiku saja. Konsep tentang kita pada kenyataannya hanya berakhir pada aku sebagai temanmu menyesap kopi, temanmu mengepulkan asap rokok. Aku sebagai temanmu kesana kemari mengunjungi tempat-tempat baru. Aku sebagai temanmu mengagumi musik favoritmu; yang juga musik favoritku. Aku sebagai temanmu ketika kamu merasa sepi. Dan aku sebagai temanmu, ketika teman perempuanmu itu tengah jauh dari kamu. Terus, aku dan kamu selalu begitu. Aku seperti kotak musik yang hanya kamu mainkan ketika sepi lalu kamu simpan bila kesepianmu menghilang. Dan aku setia seperti kotak musik itu, ada ketika kamu panggil dan menghilang; diam ketika kamu acuhkan. Tapi ingat, kotak musik itu punya masanya. Masa dimana dia terus bersuara, ada saatnya nanti bila kamu merasa kotak musik itu telah sumbang, maka kamu har...

Pulang

Another summer day has come and gone away in Paris and Rome. But, I wanna go home. May be surrounded by a million people I still feel all alone. I just wanna go home. (Michael Buble - Home)

Kabur

Seperti melepas kacamata minus lalu melihat ke kejauhan, semuanya kabur. Kadang sesuatu yang kabur itu melindungi kita, dari apa yang seharusnya kita lihat tapi jadi tidak bisa kita lihat, dari apa yang seharusnya kita tahu tetapi jadi tidak kita ketahui.

Sunyi

Sunyi adalah ketiadaan hariku tanpamu setelah kamu tiba-tiba beranjak pergi. Tanpa kabar dan tanpa kata. Tanpa kecupan di dahiku, tanpa pelukan, tanpa lambaian tangan, tanpa ucapan perpisahan. Bukankah seharusnya semua masih bisa kita bicarakan? Bukankah semua masih bisa kita perbaiki? Atau memang sudah tak ada niatan darimu untuk kembali menjadi kita  yang dahulu? Lalu perlahan aku menyadari bahwa sunyi bukanlah ketika kamu pergi. Tapi ketika aku tak bisa menerima kepergianmu. Kepergianmu adalah hal yang sama dengan kepergian orang-orang lain dari kehidupanku. Aku memang akan menangis sesaat, lalu setelah itu aku akan baik-baik saja. Maka nanti, aku berjanji pada diriku sendiri bahwa kesunyian itu tak akan berlangsung lama.

Tanya

Tanya itu tak akan ada habisnya lalu jawabmu tetap singkat seperti biasa dan lalu pertanyaanku hanya akan berlanjut dengan "kenapa" dan kamu tetap tanpa kata kemudian aku berhenti bertanya. Aku sudah menyerah mungkin bosan, mungkin lelah.

Moving

"Hidup kamu itu nggak akan pernah maju kalau kamu gini terus. Kamu bolak balik maju mundur, kamu tahu kaset aja itu bakalan rusak lama-lama kalo kamu majuin kamu mundurin terus. Gitu juga hidup kamu!" Makasih sudah mengambil keputusan yang tepat. Enough is enough! :) Halo hidup yang lebih damai! Sek, sementara post ini dulu, nanti, ada waktunya buat cerita yang sedikit panjang. Ini biar aku inget aja kalo mulai hari ini aku nggak akan ditarik ke belakang lagi :))

Moonlight

Tahukah kamu, semua yang berhubungan dengan benda langit selalu membuatku teringat dengan orang-orang yang pernah datang dan pergi atau bahkan menetap di kehidupanku. Entah itu langit gelap, langit merah, langit dengan ribuan bintang, langit dengan bintang yang menyembul malu-malu, bahkan langit dengan bintang jatuh, atau bahkan langit dengan bulan penuh seperti semalam. Ada seseorang yang pernah bertanya padaku Kalo malem kamu lebih sering nyariin apa? Bulan atau bintang? Waktu itu aku jawab bintang. Kenapa? Karena bintang itu meskipun tampak kecil-kecil kalau mereka jumlahnya banyak tetap memberi terang. Sedangkan bulan? Bulan itu labil. Kadang nampak separuh, nggak nampak sama sekali, kadang nampak semuanya. Lalu orang itu berkata Pantes!  Aku nggak pernah bisa mencerna kenapa dia bilang kaya gitu. Sampai akhirnya di suatu waktu yang lalu aku teringat kembali percakapan nggak jelas semacam ini. Lalu saat itu juga aku mengganti jawabanku; setidaknya sampai saat ini...

Hujan

hujaaan.. :) Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember. . - Efek Rumah Kaca *** Mungkin ini belum bulan Desember. Yap, ini masih sepertiga awal bulan November. Tapi memang hujan di semua bulan tetap mengasyikan. Hujan adalah anugerah; meskipun terkadang menjadi bencana jika berlebihan. Tapi memang semua yang berlebihan itu tidak baik bukan? :) Kota ini mulai basah. Kelabu di siang yang biasanya terik. Pendaran bulan yang terhalang oleh mendung pun menjadi salah satu pemandangan  favorit ketika malam. Lalu bau hujan seperti parfum yang merebak ada dimana-mana. Seperti semua orang mengenakan parfum yang sama, bau tanah yang bertumbukan dengan air; saling melepas rindu. Lalu apa makna hujan bagiku? Hujan adalah temu kangen antara air dan tanah. Saling melepas rindu untuk sesaat. Hujan seperti sebuah musik yang tiba-tiba bisa menarikmu ke masa lalu, bisa membuatmu berkhayal liar entah ke masa depan atau masa manapun yang kamu inginkan, hujan juga bisa mendatangkan rindu. Setiap i...

Perjalanan Paling Buntu

Haloooo! Yak udah lamaaa banget gitu rasanya nggak nulis. Nggak tau kenapa aku ngerasa kangen banget sama kegiatan yang satu ini : menulis. Tapi lagi-lagi sekarang aku malah mau ngepost cerita absurd. Berawal dari janjian nonton Johny English dan karaoke dengan dua gumbulan teman yang berbeda, yang berakhir pada kedua rencana itu kandas dan malah beralih ke Coffee Toffee (anyway, there's a silly part yaitu pas dikasih tau mau diajakin ke "coto" entah kenapa aku mikirnya diajakin ke Coto makassar yang ternyata coto yg dimaksud adalah Coffee Toffee huahahahaha) dengan salah satu dari dua gumbulan temanku itu dengan dalih mengerjakan tugas. But, aku nggak yakin kalau apa yang kami, mereka, kerjakan tadi malam adalah mengerjakan tugas hahaha Jam 7 lebih kumpul di kampus dan berangkatlah kami, aku, mas pacar dan 3 teman kami yang lain. Nyampe sana langsung pada buka lepita, ngidupin wifi, buka lembaran tugas pauli yang super gedhe dan mulai asyik pada kegiatan masing-masin...